? ??????????????????? ????Easy Install Instructions:???1. Copy the Code??2. Log in to your Blogger account
and go to "Manage Layout" from the Blogger Dashboard??3. Click on the "Edit HTML" tab.??4. Delete the code already in the "Edit Template" box and paste the new code in.??5. Click "S BLOGGER TEMPLATES AND TWITTER BACKGROUNDS ?

Senin, 22 November 2010

Alan Hewitt



Dalam situsnya yaitu www.alanhewitt.com, Alan Hewitt diberi predikat “The Music Force of Nature” oleh Wina And Jazz Magazine. Ya, pemain piano dan keyboard memang selain dikenal dengan penampilan panggung dan kegantengannya yang kharismatis, pianis dan pemain keyboard fusion dan smooth jazz ini juga dikaruniai bakat alam yang luar biasa.

Hewitt banyak berperan sebagai komposer, produser, dan pianis dari pertunjukan para artis besar. Seperti pemain trumpet Greg Adams yang memukai dalam konser “Nassau Blue”, tidak lepas dari peranannya sebagai artis pendukung. Selain itu juga sempat bekerja sama dengan Maurice White, pendiri dan leader dari group band Earth, Wind, & Fire sehingga albumnya menghasilkan penghargaan Platinum pada tahun 2000, serta Warrant dan Donny Osmond. Serta tidak ketinggalan peranannya sebagai composer dalam Oprah Winfrey show.

Dilahirkan di Michigan dan lulus dari Berklee College of Music, Hewitt banyak bekerja dengan berbagai label sehingga albumnya bisa menghasilkan 12 juta copy. Beberapa penghargaan sempat diraihnya, diantaranya adalah adalah Platinum yang diperoleh pada tahun 2004 pada saat bekerja sama dengan label Cherry Pie.

Keunikan dari Hewitt yang belum tentu dimiliki oleh artis lain adalah kemampuannya dalam meramu musik pop dan rock sehingga kedua musik berbeda aliran ini menghasilkan komposisi yang harmonis. Demikian juga dengan aksi panggungnya yang menghasilkan pertunjukan instrumental dengan hasil yang anggun, kharismatis dan memukau.



Albumnya yang dirilis di Indonesia bekerja sama dengan label Platinum dengan judul “Alan Hewitt”, berisi 12 lagu yang merupakan album kompilasi dari karya sebelumnya yang berjudul Noche de Pasif dan Metropolis.

Berikut ini adalah penampilan panggungnya yang diambil dari situs youtube :



Sumber bacaan dan gambar : www. Alan Hewitt.com
en.wikipedia.org baca selengkapnya...

Kamis, 18 November 2010

Caroline Henderson



Caroline Henderson adalah penyanyi pop dan jazz Denmark-Swedia yang dilahirkan pada tanggal 28 Februari 1962. Bakat seni yang mengalir deras dalam darahnya diwariskan oleh ayahnya, seorang musisi jazz Amerika yang bernama Rudy Henderson.

Pada masa mudanya Caroline berkarir di musik jazz dengan menggabungkan diri pada berbagai band-band beraliran jazz. Popularitasnya mencapai puncak pada saat bergabung dengan sebuah group band pop Denmark bernama "Ray De Ohh" yang sempat terkenal di Jerman dan albumnya mencapai penjualan 500.000 copy.

Setelah group band ini bubar Caroline mulai merintis solo karirnya dengan dengan merilis albumnya yang berjudul "Cinemataztic" (Tahun 1995) dengan lagunya yang menggebrak "Kiss Me Kiss Me" dan "Made In Europe" yang menghasilkan banyak penghargaan. Dilanjutkan dengan album-album lainnya seperti "Metamorphing" (1998) dan lain-lain. Dengan popularitasnya albumnya sempat terjual sebanyak 800.000 copy di negara Denmark yang berpenduduk hanya 5 juta orang.

Karya-karya Caroline dinilai sangat personal dan experimental oleh para musisi jazz karena terasa sangat berbeda dibanding dengan artis-artis jazz lainnya.
Albumnya yang baru-baru ini beredar di Indonesia di bawah label Platinum berjudul "The Best of Caroline Henderson" mengusung hits-hitsnya diantaranya adalah "Made In Eorope", "Monday Date", "Falling in Love" yang pernah dibawakan oleh artis legendaris Jerman "Marlene Dietrich", dan satu lagu dengan nuansa latin yang menghentak, yaitu "LIbertango".
Ya, secara keseluruhan lagu-lagu dalam album ini akan membawa penikmatnya untuk bertualang menikmati lagu-lagu dalam warna yang berbeda, seperti dapat kita simak video dari www.youtube.com berikut ini :


Sumber Bacaan & Gambar : www.en.wikipedia.org dan www.carolinehenderson.com baca selengkapnya...

Kamis, 12 Agustus 2010

Jammin'Zeb


Jammin'zeb adalah sebuah group musik acapella dari Jepang yang menspesialisasikan dirinya dalam jenis musik Jazz. Group ini berasal dari kota Tokyo. Terdiri dari 4 orang anggota yang masing-masing masih berusia muda, yaitu Kojiro, Steve, Shimon dan Lensei. Hanya Kojiro yang berwarganegara Jepang, sementara yang lainnya yaitu Steve berkebangsaan Amerika, Shimon (Meksiko) dan Lensei (Australia).

Nama Jammin'Zeb diangkat dari kami "jammin" (bermain musik) dan Zeb disingkat dari Zebra dengan garis-garisnya untuk mencerminkan keinginan para personilnya menampilkan beragam lagu.

Lagu-lagu jazz yang dibawakan ke-empat artis ini setara dengan Michael Buble dan The Manhattan Transfer. Lagu andalan Jammin'zeb adalah " Smile" ciptaannya Charlie Chaplin.

Jammin'zeb pertama kali tampil Indonesia pada Java Jazz 2008. Keindahan suara mereka sangat mempesona para audiens yang memadati Merak Room lantai Dasar JHCC pada hari Minggu tanggal 9 Maret, 2008.

Sejak Java Jazz 2008 kemaren Jammin'zeb langsung disibukkan dengan banyak jadwal manggung. Setelah Java Jazz 2008 Jammin'zeb diundang menyanyikan national anthem of America dan Jepang di pembukaan game Boston Red Sox/Oakland Athletics game di Tokyo lalu tampil di acara TV Jepang International yang bernama J-MELO. Ini bisa di dapat melalui saluran TV kabel kalo di Indonesia. Selanjutnya mereka ikut cruise bersama Kapal Pesiar domestic tour untuk menghibur para penumpang cruise ship itu. Asik banget yakk...berlayar dengan mendengar senandung keempat orang itu bernyanyi. What a wonderfull dream...hahahha....

Kemudian jadwal selanjutnya mereka bernyanyi di bulan mei ini pada tanggal 12 Mei kemarin di "Blitz" nama sebuah tempat konser besar seperti JHCC kalo di Indonesia berlokasi di tengah kota Tokyo, Akasaka dekat dengan Perusahaan TV terbesar Jepang yaitu TBS. Selain itu banyak performance menarik lainnya dari mereka diantaranya yang diadakan tanggal 23 Mei dengan jumlah tiket konser yang dibatasi sampai 100 penonton saja di sebuah hall di Tokyo.

Berikut adalah penampilannya di www.youtube.com :



Sumber :
jamminzeb.multiply.com baca selengkapnya...

Jumat, 25 Juni 2010

Jazz


Jazz sering disebut sebagai musik klasiknya Amerika yang berakar dari musik Blues. Pada awal perkembangannya jazz digunakan sebagai musik pengiring untuk berdansa yang dibawakan oleh swinging big band. Sejalan dengan waktu unsur dansa dalam musik jazz perlahan memudar dan selanjutnya improvisasi lah yang menjadi unsur utamanya.

Selama berevolusi, dalam perkembanannya musik jazz kemudian terbagi-bagi ke dalam aliran-aliran yang berbeda-beda, mulai dari musik yang berirma cepat dan ketukan yang cepat dari "be-bop", harmoni yang cool dan santai dari "cool jazz", sampai kepada penyajian yang seolah tanpa nada dari "free jazz".

Dalam musik jazz, pemain ahli akan menafsirkan sebuah lagu dengan cara yang sangat individu, tidak pernah memainkan komposisi yang sama persis dengan cara yang sama dua kali. Tergantung mood pemain dan pengalaman pribadi, interaksi dengan sesama musisi, atau bahkan anggota audiens. Seorang musisi jazz dapat mengubah melodi, harmoni. Dan hal itulah yang menyebabkan musik jazz kaya dengan improvisasi.


Sumber : wikipedia, www.allmusic.com
Gambar : www.wineandrosesband.com baca selengkapnya...

Daddy (by Ricardo & Friends)


Daddy,
You know how much I love you
I need you forever, I'll stay by your side
Daddy oh Daddy
I won't always please you
But I'll never stop trying
To be your number one

You understand me
You teach how to pray
And you play the game I love to play
I have no fear when you are near
You guide me through the darkest night

I love you Daddy
You are my hero
And you are always in my dreams
I love you Daddy
You are my superstar

Daddy, you know how much I love you
I want you to help
To show me the way
Daddy, Oh Daddy
Sometimes i might do wrong
But I'll never stop trying
To be your number one

I want to show you
I'll be as strong as you
When I grow up, I'll still look up to you
So have no fear, I'm always here
I'll always be my Daddy's girl

You are in a million
And a million in one
Forever I want to, be by your side
You are in a million, show me the way
Guide me through my life

Nyanyi yuk sambil nonton video-nya di www.youtube.com :

baca selengkapnya...

Mother How Are You Today (by Maywood)


Mother, how are you today?
Here is a note from your daughter.
With me everything is ok.
Mother, how are you today?

Mother, don't worry, I'm fine.
Promise to see you this summer.
This time there will be no delay.
Mother, how are you today?

I found the man of my dreams.
Next time you will get to know him.
Many things happened while I was away.
Mother, how are you today?

Sambil mengikuti teks-nya kita simak video-nya di www.youtube.com :

baca selengkapnya...

Jazz : Smooth Jazz


Smooth jazz adalah salah satu bentuk jazz yang merupakan hasil pengembangan dari jazz fussion dengan seringkali menyertakan unsur R&B. Smooth jazz cenderung memberi tekanan pada melody serta irama dan alur dibanding kepada improvisasi
Permainan smooth jazz umumnya disajikan dengan synthesizers dengan disertai irama funk ringan, bass funk ringan, permainan gitar yang luwes, terompet, serta saxophone alto dan sopran. Dapat dikatakan bahwa smooth jazz adalah permainan jazz penuh dengan "polesan" dengan kesatuan semua instrument yang harmonis dan disajikan dengan "low profile" karena ditujukan untuk masyarakat banyak.

Banyak para penggemar musik jazz memandang smooth jazz dengan sebelah mata, atau bahkan menganggap smooth jazz bukan jazz sama sekali, tapi beberapa yang lain menolak pandangan tersebut.

Berikut adalah musisi dari zmooth jazz :
@ George Benson
@ Larry Carlton
@ Fourplay
@ Kenny G
@ Dave Kozz
@ Marcus Miller
@ The Rippingtones
@ Lee Ritenour
@ Spyro Gyra.

Sumber : Wikipedia, www.allmusic.com
Gambar : www.sequencer.de baca selengkapnya...

Rabu, 26 Mei 2010

Ulla Van Daelen


Ulla Van Daelen adalah seorang harpist (pemain harpa) yang terkenal di Jerman maupun di seluruh dunia. Ia mulai mengenal musik sejak berumur 5 tahun dengan seirus belajar bermain piano. Pada usia 10 tahun mendapatkan penghargaan dalam ajang pentas musik "Jugend musiziert" untuk kalangan muda di Jerman.

Di usia 12 tahun Ulla mulai tertarik untuk mempejari harpa. Dengan ketekunan belajar dan talenta yang ada dalam dirinya, 6 tahun kemudia ia tampil sebagai juara pertama dalam kejuaraan pentas seni yang mengetengahkan instrumen harpa. Untuk selanjutnya karirnya semakin berkembang dengan menjadi anggota dari tim opera dan menyelenggarakan konser tour ke Amerika dan Jepang.


Dengan kepiawaiannya dalam bermain harpa Ulla terpilih menjadi solo harpist dari orkestra terkenal di Jerman yang bernama WDR Radio Orchestra.

Sebagai seorang harpist ternama, Ulla dikenal sebagai seorang yang tidak berpaku hanya pada genre-genre yang spesifik. Melodi-melodi yang dikembangkannya banyak dipengaruhi oleh berbagai genre musik, yaitu pop, folk, jazz, klasik, dan world music. Dengan berkolaborasinya Ulla dengan berbagai musisi-musisi diantaranya musisi jazz yang ternama, musisi pop dan world music di WDR Big Band, menghasilkan melodi dan ritme-ritme harpa yang berbeda dengan musisi harpa lainnya.

Keindahan permainannya dapat disimak dari video di www.youtube berikut ini :




sumber dan gambar : www.time-for-harp.com baca selengkapnya...

Selasa, 25 Mei 2010

BUBI CHEN



Bubi Chen atau Buby Chen (lahir di Surabaya, 9 Februari 1938) adalah seorang pemusik jazz Indonesia.

Buby menikah dengan Anne Chiang pada tahun 1963 di Surabaya, dan dikaruniai empat orang anak.

Pendidikan BUBI CHAN

Pendidikan formal dilaui dengan menyelesaikan SD dan SMP dan SMA di Surabaya. Saat berumur 5 tahun oleh ayahnya diikutkan kursus piano pada seorang pianis berkebangsaan Itali yang bernama Di Lucia. Meskipun belum bisa membaca dan mengerti not balok tetapi Bubi bisa mengikuti kursus tersebut dengan baik. Bubi pun sempat mengikuti kursus piano klasik kepada seorang guru berkebangsaan Swiss yang bernama Yosef Bodmer selama 8 tahun. Selama mengikuti kursus ia banyak menekuni karya-karya dari Mozart, Beethoven, dan Chopin.

Ketertarikannya dalam mempelajari jazz muncul karena sering melihat latihan dan pertunjukan kakak-kakaknya, Jopie dan Teddy Chen. Saat belajar bersama Bodmer ini, suatu ketika Bubi tertangkap basah oleh sang guru sedang memainkan sebuah aransemen jazz. Bodmer tidak marah, justru malah berpesan, "Saya tahu jazz adalah duniamu yang sebenarnya. Oleh karena itu, perdalamlah musik itu".
Bubi belajar jazz secara otodidak. I a mengikuti kursus tertulis pada Wesco School of Music, New York antara tahun 1955-1957. Salah seorang gurunya adalah Teddy Wilson, murid dari tokoh swing legendaris Benny Goodman.
Di Kota Buaya, Surabaya Bubi Chen membentuk sebuah grup bernama The Circle bersama Maryono(saksofon), F.X. Boy (bongo), Zainal (bass), Tri Wijayanto (gitar) dan Koes Syamsudin (drums).

Bersama Jack Lesmana (alm), Maryono(alm), Kiboud Maulana, Benny Musthapa dan kakaknya Jopie Chen, ia juga tergabung dalam Indonesian All Stars. Kelompok Indonesian All Stars ini malah sempat berangkat dan tampil di Berlin Jazz Festival pada tahun 1967. Setelah itu mereka rekaman dan menelorkan album yang kini menjadi barang langka, "Djanger Bali". Album ini digarap bersama seorang klarinetis ternama asal Amerika Serikat, Tony Scott.
Bubi Chen pernah membuat rekaman jazz bersama Nick Mamahit dan diproduseri Suyoso Karyoso atau yang akrab dipanggil mas Yos. Tahun 1959, bersama Jack Lesmana, ia membuat rekaman di Lokananta. Rekamannya yang bertitel Bubi Chen with Strings perndah disiarkan oleh Voice of Amerika dan dikupas oleh Willis Conover, seorang kritikus jazz ternama dari AS.

Bubi juga pernah membentuk Chen Trio bersama saudaranya Jopie dan Teddy Chen ditahun 1950-an. Ditahun yang sama ia juga bergabung dengan Jack Lesmana Quartet yang kemudian berganti menjadi Jack Lesmana Quintet.
Menetap di Surabaya, Bubi Chen menularkan ilmu yang dimilikinya. Beberapa diantaranya cukup dikenal antara lain Abadi Soesman, Hendra Wijaya, Vera Soeng dan Widya Christanti.

Bubi Chen telah merilis banyak album. Beberapa diantaranya :
Bubi Chen And His Fabulous 5,
Mengapa Kau Menagis,
Mr.Jazz, Pop Jazz,
Bubi Chen Plays Soft and Easy,
Kedamaian(1989), Bubby Chen and his friends (1990),
Bubi Chen - Virtuoso(1995),
Jazz The Two Of Us (1996),
All I Am (1997) dan banyak lagi.

Beberapa catatan kritikus yang pernah dibuat antara lain sebagai berikut:
Menanggapi karya Bubi Chen seorang Harry Roesli pernah menulis "...Bayangkan, sebuah otonomi estetik kecapi-suling disusupi secara indah oleh Bubi Chen dengan bentuk improvisasi dan subtitusi jazz. Bayangkan sebuah harmoni sakral dan hampir minimalis, dibayangi oleh idiom-idiom jazz dari permainan Bubi Chen dengan akur-akur seluas-luasnya, bahkan dengan teknik super-impossion yang demikian modern. Secara teknik saja, hal itu sudah menarik. Tetapi ini lebih dari itu, Bubi Chen total, lentur, "kawin" dengan pakem-pakem kecapi-suling, tanpa menghilangkan karakter dia yang kuat, juga kentalnya sentuhan dan rasa seorang Bubi Chen. Makanya, hal ini bisa disebut "Hebat" ... (Harry Roesli, 4 September 1989).

Bubi Chen adalah seorang pianis yang seluruh jiwanya dicurahkan kepada musiknya. Apapun yang keluar dari tangannya pada piano, selalu mencerminkan musikalitasnya yang berakar pada jazz. Diberikan kepadanya sekumpulan lagu2 Indonesia yang indah dan seksi rhythm dengan kaliber Benny Mustafa pad drum dan Perry Pattiselano pada bass, tentu kita akan bertanya, apakah jadinya? Tanpa banyak analisa, putarlah kaset ini, dan adna akan mendenarkan interprestasi lagu2 indonesia dalam nada2 dan improvisasi yang liris dan menyegarkan. Kadang2 lembut, kadang2 penuh vitalitas yang lincah, tetapi selalu disertai penuh musikalitas. Duet piano dan bass pad lagu Api Asmara adalah salah satu "performance" yang pasti anda belum pernah mendengarnya dan hanya dapat disuguhkan oleh pianis Bubi. Semuanya ini akan anda hayati dalam album Selembut Kain Sutera. (Sudibyo PR)

Penampilan pianis yang kini menjadi salah satu maestro negeri ini, masih dapat dinikmati dibeberapa panggung jazz sebut saja Smooth Jazz di UGM, Jazz Goes to Campus Universitas Indonesia dan beberapa pentas jazz di Jakarta, Surabaya, Bandung dan kota-kota lain.

Karyanya juga kerap menghiasi stasiun radio dalam dan luar negeri. Misalnya, radio KFAI 90.3 FM di Minneapolis, KUSP 88.9 FM di Santa Cruz, California Amerika Serikat yang menyiarkan nomor dari Bubi Chen dalam acara Global Beat.
Kini ia juga akan ambil bagian dalam Bali International Jazz Festival 2004 yang akan berlangsung pada tanggal 13 dan 14 Februari 2004. Sebagai salah satu aset bangsa Indonesia, kita patut selalu berdoa bagi kesehatannya dan semoga masih tetap memberikan kontribusinya bagi perkembangan musik khususnya jazz di Indonesia.

Karir BUBI CHEN :

Karyawan RRI Jakarta (1955)
Ikut Festival Jazz di Berlin (1967)
Dosen di YMI & Yasmi Surabaya
Mengadakan pergelaran jazz di TIM
Guru Privat Piano
Ketua Yayasan Musik Victor Indonesia di Surabaya
Musikus Jazz (sekarang) Anggota Circle Band
Pemimpin Indonesian All Stars Band


Sumber : http://101jass.blogspot.com baca selengkapnya...

INCOGNITO




Incognito adalah sebuah group band beraliran acid jazz berasal dari Inggris. Album yang pertama dirilis adalah "Jazz Funk" pada tahun 1981, dan disusul dengan album-album selanjutnya yang berjumlah lebih dari 50 album.
Yang menjadi leader sekaligus sebagai pencipta lagu, gitaris dan penyanyi adalah Jean-Paul "Bluey" Maunick. Dan anggota-anggota yang lainnya adalah Jocelyn Brown, Carleen Anderson, Tony Momrelle, Imaani, Maysa leak, Kelli Sae, dan John Malcolm.
Band ini menjadi sangat terkenal setelah masuk dalam UK Single Charts di Amerika. Berikut adalah contoh dari beberapa album yang telah dirilisnya :

Jazz Funk - 1981
Inside Life - 1991
Life, Stranger Than Fiction - 2001
Who Needs Love - 2002
Tales From The Beach - 2008
Let The Music Play (25th Anniversary compilation) - 2005
Feed Your Soul (Japanese remix release by Incognito and Rice Artists) - 2005
More Tales Remixed (Remix album) - 2008
"Incognito Live In London: The 30th Anniversary Concert" (live album) - 2010

Dan lagu-lagunya yang cukup terkenal adalah :
"Still A Friend of Mine"
"Don't You Worry bout The Thing"

Dan masih banyak lagi yang lainnya.

Sumber : http://en.wikipedia.org

print this page Print halaman ini baca selengkapnya...

HARPA



Harpa atau dalam bahasa Inggris disebut dengan Harp adalah merupakan jenis alat musik petik. Seringkali alat musik ini diilustrasikan bersama dengan para malaikat. Bentuknya tinggi, umumnya berwarna emas, dan memiliki senar. Biasanya berbentuk dasar segitiga.

Seringkali hadir bersamaan dengan orkes simphony, bersamaan dengan suara vokal, suara flute, atau bisa juga dengan jazz bass dan drum.
Sebuah harpa dapat dimainkan baik dengan tangan, ataupun dengan tangan dan kaki, seperti yang ditemui pada pedal harp. Harpa dapat dimainkan secara solo, atau bisa juga dalam bagian sebuah ensemble.

Namun lepas dari keseluruhan itu, baik dimana ataupun bagaimana harpa dimainkan, Harpa dapat menciptakan sebuah dentingan yang sangat indah.

Harpa memiliki berbagai jenis variasi bentuk, ukuran, dan berat. Namun kesemuanya itu tetap memiliki tiga bagian utama, yaitu:

1.Papan suara (Sound board)
2.Leher (Neck)
3.Senar (String)

Harpa Modern biasanya berbentuk triangular. Variasi ukuran sebuah harpa bisa mencapai dua kaki (60 cm) hingga enam kaki (180 cm) dan memiliki 22 sampai 47 buah senar. Harpa dengan ukuran yang lebih kecil bisa dipangku sambil dimainkan. Sedangkan yang berukuran besar biasanya diletakkan di lantai.

Harpa dapat ditemui dengan bentuk dan ukuran yang lebih variatif dibandingkan dengan alat musik/ instrumen lain. Harpa merupakan salah satu intrument yang tertua, dan konon telah digunakan sejak zaman Mesir kuno, dan untuk jenis Harpa yang terbaru, adalah Harpa Elektrik.

Pemusik Harpa Indonesia :

Heidi Awuy


Usy Pieters


Maya Hasan

perempuan kelahiran Hongkong 10 Januari 1972. Pernah mengisi lagu Kasih Tak Sampai' bersama grup band Padi di tahun 2001. Bernama lengkap Maya Christina Worotikan Hasan

Sumber : http://en.wikipedia.org baca selengkapnya...

Senin, 24 Mei 2010

TERESA TENG




Teresa Teng lahir 29 Januari, 1953, terkadang namanya ditulis Teresa Tang, Teresa Deng atau Deng Lijun, adalah seorang penyanyi legendaris dari Taipei, Taiwan. Ia terkenal diantara komunitas masyarakat berbahasa Mandarin dan di seluruh Asia Timur, terutama Jepang selama kurang lebih 30 tahun.

Ia terkenal hingga hari ini oleh karena lagu-lagunya yang merakyat dan yang bernada balada romantis.
Teresa merekam beberapa lagu terkenal, diantaranya adalah :

"Kapankah Kau Akan Kembali (pinyin: Hé Rì Jūn Zài Lái)
”The Moon Represents My Heart” (Yue Liang Dai Biao Wu De Xin)

Selain lagu-lagunya yang berbahasa Mandarin ia juga pernah merekam lagu-lagu dalam bahasa tradisional Taiwan bahasa China dialek Kanton, bahasa Jepang, bahasa Indonesia dan bahasa Inggris.

Teresa Teng meninggal dunia akibat serangan asma akut ketika sedang berlibur di Chiang Mai, Thailand, dalam usia 42 tahun (43 tahun menurut Kalender China) pada tanggal 8 Mei 1995. Ia dimakamkan bagai seorang pahlawan di Taiwan dengan bendera Taiwan menutupi peti matinya dan Presiden Taiwan saat ituLee Teng Hui, menghadiri pemakamannya.

Teresa dimakamkan di sebuah kaki gunung di Chin Pao San (Jinbaoshan, arti harafiahnya Gunung Harta Karun Emas), dalam sebuah kompleks pemakaman dekat Jinshan, dekat Taipei, Taiwan. Sebuah patung dirinya dalam pakaian pertunjukan dipajang, diiringi dengan musik lagu-lagunya sebagai latar belakangnya, didirikan sebagai tugu peringatan di tempat pemakamannya tersebut. Disana juga terdapat sebuah piano elektronik raksasa dimana para pelayat dapat memainkannya dengan menginjak balok-balok piano tersebut. Makamnya ini sangat sering dijunjungi oleh para penggemarnya --- sebuah kebiasaan yang sangat berbeda dengan kebudayaan China ntuk mengunjungi pemakaman pada umumnya.

Bulan Maret 1985 untuk pertama kalinya Teresa diwawancarai pers Jepang. Untuk pertama kalinya pula ia mengemukakan tiga kisah cintanya yang sulit terlupakan dalam hidupnya. "Tiga kisah cinta yang sulit terlupakan dalam hidup saya, semuanya kandas. Setiap kali saya hanya bisa memiliki status sebagai 'kekasih'. Kalau diingat-ingat, rasanya pedih sekali," ujar Teresa saat itu, "Karena saya ini seorang penyanyi, setiap kali hendak menikah, selalu ditentang oleh orangtua.

Masyarakat Cina adalah komunitas yang kolot, tanpa persetujuan orangtua, perkawinan tak bisa dilangsungkan. Sekalipun yang menentang hanya seorang, tetap saja bisa menggagalkan sebuah perkawinan. Ini ibarat perkawinan antara keluarga dengan keluarga. Jika latar belakang kedua keluarga tak serasi dan sepadan, sulit untuk disatukan."

CINTA PERTAMA TAK TERLUPAKAN

Ketika berusia 18, Teresa berkenalan dengan seorang pengusaha bernama Lin Cen-fa yang lebih tua 8 tahun darinya. Dia adalah cinta pertama Teresa. "Tahun 1974 saya pergi ke Jepang, karena saat itu niat saya sudah kukuh untuk menjadi penyanyi dan harus berjuang keras untuk sukses, maka hubungan kami pun putus."

Kekasih keduanya tak disebut jelas oleh Teresa. Ia hanya mengatakan mereka berkenalan di Amerika. "Orang itu adalah sahabat Jackie Chan," hanya itu yang dibocorkannya.

Kekasih ketiganya adalah Kuo Khong-cheng, putera jutawan Raja Gula Malaysia. "Kami berpisah karena hubungan kami ditentang orangtuanya. Rencana pernikahan kandas di tengah jalan, kami terpaksa mengambil jalan sendiri-sendiri," ujarnya. Teresa berkenalan dengan Kuo di Singapura dalam sebuah perjamuan yang diadakan oleh sahabat mereka pada tahun 1980.

Setelah satu setengah tahun menjalin hubungan, mereka sudah tiba pada tahap membicarakan perkawinan. Bulan Desember 1981, Kuo terbang ke Taiwan untuk menjenguk orangtua Teresa. Setelah pertemuan itu, lewat media cetak, Ayah Teresa memuji-muji calon menantunya tersebut dan mengatakan perkawinan Kuo dengan puterinya akan dilangsungkan pada akhir tahun 1981 itu juga. Sementara pers justru mencium kabar, bahwa pernikahan baru akan dilangsungkan pada bulan Maret 1982.

GAGAL DINIKAHI PUTERA RAJA GULA MALAYSIA

Anehnya, saat itu Teresa membantah berita perkawinan mereka, Ia menegaskan, "Dia belum melamar saya. Dia pria yang santun dan penuh pengertian, juga berpendidikan dan sangat menomor-satukan usahanya. Saya cukup puas menjadi kekasihnya."

Ketika pers mencoba menghubungi Kuo lewat telepon, saat itu Kuo mengakui rencana pernikahan mereka, katanya, "Pernikahan saya dan Nona Teng tdak akan dilangsungkan akhir tahun ini. Perkembangan selanjutnya nanti akan saya umumkan dalam tempo dua-tiga bulan ke depan."

Pada saat bersamaan, ada bocoran berita di media massa yang menyebutkan, seorang pakar merangkai bunga sempat diundang ke hotel Shangrila untuk merancang rangkaian bunga yang akan dipakai dalam pesta perkawinan akbar. Namun kemudian rencana itu gagal. Konon perkawinan Teresa dan Kuo terganjal izin dari Nyonya Tua Kuo. Luo ternyata tak mampu melunakkan hati ibunya.

Bulan September tahun yang sama, Nyonya Tua Kuo meninggal. Maka dengan demikian tak ada lagi kendala yang menghadang antara pasangan ini. Semua orang mengira, perkawinan Teresa dan Kuo pasti akan berjalan mulus. Ketika ibunda Teresa diwawancarai, orangtua itu mengatakan, "Saya dengar pesta perkawinan mereka takkan dilakukan secara besar-besaran, tapi dengan sederhana dan khidmat. Saya pikir itu baik juga, mengundang tamu dalam jumlah yang banyak bukanlah pekerjaan ringan."

Untuk mempermudah bertemu dengan Kuo, saat itu Teresa lebih banyak menetap di Singapura daripada di Taiwan. Sebenarnya waktu itu ia sempat membuat ibunya merasa was-was, "Setahun lalu ia mulai tidak suka makan. Saya khawatir sekali dia menderita penyakit bullimia. Dokter menasehatinya agar banyak berolah-raga untuk meningkatkan nafsu makan. Sekarang setiap hari dia bermain golf dan tennis, ia mulai berubah ceria kembali, nafsu makannya pun sudah semakin meningkat.. Saya baru saja menemaninya selama sebulan di Singapura, sekarang berat badannya sudah naik tiga kilogram."

Namun akhirnya Teresa tak berjodoh juga untuk menjadi menantu keluarga Kuo. Ia membutuhkan waktu cukup lama untuk mengobati luka hatinya. Kemudian ia kembali bergiat menekuni kariernya sebagai penyanyi yang kian menanjak namanya. Namun dalam hal cinta dan jodoh, Teresa tetap kurang beruntung. Ia masih terus saja berusaha mencari dan menanti hingga akhir hayatnya. Sementara itu pada tanggal 30 Juli 1986 Kuo melangsungkan pernikahannya dengan seorang gadis Jepang di hotel Shangrila, Singapura. Tamatlah harapan Teresa untuk menjadi pasangan Kuo.

BERKENCAN DENGAN JACKIE CHAN

Bulan Februari 1979, Teresa dicekal masuk ke Jepang karena saat itu memegang paspor palsu Republik Indonesia (!). Ia lalu terbang ke Amerika dan mengambil kelas singkat bahasa Inggris di California Selatan yang memang dikhususkan bagi siswa-siswi asing. Dalam kurun waktu di sana, Teresa sempat menemukan secercah kebahagiaan. Bulan Desember pada tahun yang sama, Jackie Chan berangkat ke Amerika untuk menggarap film barunya. Ia meminta nomor telepon Teresa dari ayah Teresa. Konon Jackie mulai mengajak kencan Teresa.

Saat diwawancarai lewat telepon oleh wartawan, Teresa mengatakan, "Dia tinggal di hotel yang dekat dengan apartemen saya, cukup dengan berjalan kaki tiga menit, kami sudah seperti tetangga saja. 'Anak besar' (Jackie) setiap pagi jogging di seputar kampus saya. Malam harinya dia punya banyak waktu luang dan sering makan malam di rumah saya. Kemarin saya baru saja memasakkan bubur kacang hijau untuknya. Ibuku senang karena saya mendapatkan tetangga seorang bintang tenar. Beliau bahkan meminta bantuan Jackie agar menasehati saya untuk tidak melanjutkan studi ke perguruan tinggi."

Semua wartawan tahu kalau Jackie memang hobi menguber cewek. Saat itu tampaknya ia memang sedang berusaha menguber Teresa tapi Teresa sendiri mengatakan, "Saya hanya menganggapnya sebagai adik laki-laki, usianya lebih muda dua tahun dari saya. Tapi kalau dia memang mau menguber saya, boleh juga ya. Saya sudah lama tidak diuber cowok, rasanya kesepian juga nih!"

Dalam keadaan tanpa beban mental, hubungan kedua anak manusia ini berkembang pesat. Namun pada suatu hari ketika mereka harus sama-sama meninggalkan taman yang penuh kenangan manis dan kembali kepada kesibukan dan pekerjaan masing-masing, kisah kasih itu pun berlalu begitu saja. Teresa Teng terus menyimpan rapat-rapat nama Jackie Chan. Ia hanya mengatakan dirinya pernah menjalin kisah cinta dengan 'seorang sahabat Jackie Chan' saat mengikuti kursus bahasa Inggris di Amerika.

Tahun 1981, Jackie Chan sengaja terbang dari Singapura ke Hong Kong untuk tampil sebagai bintang tamu yang menyerahkan penghargaan berupa lima piring platinum kepada Teresa dalam sebuah acara festival lagu. Setelah bertahun-tahun kemudian, akhirnya Jackie Chan sendiri mengakui, bahwa ia memang pernah menjalin kisah cinta yang mesra dengan seorang Teresa Teng.

Pada bulan Mei 2002, patung lilin Teresa Teng dipajang untuk umum di museum lilin Madame Tussauds di Hongkong.

Sumber : http://id.wikipedia.org
http://teresateng.multiply.com baca selengkapnya...

Terjemahan Lagu Inggris-Jawa



Berikut adalah salah satu gaya humor suroboyo-an.
Penulis peroleh dari blognya mas Muhamad Gita Purnama. Aku ijin copy postingannya ya mas.thx

Ini dia beberapa terjemahan judul lagi dari bahasa jawa ke bahasa inggris


All out of love (Air Supply):
Katresnan kebablasan

Goodbye (Air Supply):
Minggat

Lost in love (Air Supply):
Wes ora tresno

Making love out of nothing at all (Air Supply):
Gelo (jebule ora dibayar)

Grease (Bee Gees) :
Kinclong

How deep is your love (Bee Gees):
Duwekmu kok jero ‘men

I started a joke (Bee Gees):
Wiwit ndagel

In the morning (Bee Gees):
Isuk utuk2

Saturday night fever (Bee Gees):
Meriang ning nekat ngapel

Summertime (jazz) :
Loro Panas

Stayin’ alive (Bee Gees) :
Ora iso mati

Words (Bee Gees) :
Nggedebus

More than words (Extreme) :
Nggedebus pol

Highway star (Deep Purple) :
Jago trek-trek’an

Smoke on the water (Deep Purple) :
Umob (album ‘Nggodog Wedang’)

Soldier of fortune (Deep Purple) :
Prajurit raiso mati

Mama (Genesis) :
Mak’e

Another day in paradise (Phill Collins) :
Suk’mben ing swargo

Againts all odds (Phill Collins):
Ongko Ganep

All night long (Lionel Richie) :
Lek-lek’an(ngebyar)

Still (Lionel Richie) :
Isih (durung entek)

Stuck on you (Lionel Richie) :
Kecanthol

Truly (Lionel Richie) :
Tenan’e

Frozen (Madonna) :
Njendel

Like a virgin (Madonna) :
Ketok’e perawan

Don’t cry for me, Argentina (Madonna) :
Ojo nangis, Sragen

Billy Jean (Michael Jackson) :
Tuku clono Levis

Black & white (Michael Jackson) :
Sebrangan dalan

Killing me softly (Roberta Flack) :
Di-ithik-ithik sak-modar’e

Release me (Engelbert Humperdinck) :
Cul’na aku

My way (Frank Sinatra) :
Sak-karepku

I don’t like to sleep alone (Paul Anka) :
Kelon-ana aku

Fragile (Sting) :
Bentet

Hands clean (Alanis Morissette) :
Bar Wisuh

Believe (Cher) :
Percoyo

I still believe (Brenda K Star) :
Ngengkelan

Shy guy (Diana King) :
Clingus

Wild woman (Michael Learns to Rock) :
Morotuwo

Torn (Natallie Imbruglia) :
Suwek / dedel duel

Don’t speak (No Doubt) :
Meneng’a wae

La copa de la via (Ricky Martin) :
Ayo bal-balan

Something stupid (R William & Nicole Kidman):
nggobloki

Kiss me (Sixpence None The Richer) :
Kismis

Viva forever (Spice Girls) :
Ketagihan wedak Viva

Uptown girl (Westlife) :
Wong wedok nggunung

Don’t stop me now (Queen) :
Ojo Nggandoli

Bohemian rhapsody (Queen) :
Bu Hemi nge’Rap’

We will rock you (Queen) :
Balang2an watu

Always (Bon Jovi) :
Mesti ngono

Bed of roses (Bon Jovi) :
Peti mati

Alone (Heart) :
Ijen (album ‘Kendel tenan’)

Self control (Laura Branigan):
Poso

Warrior (Pat Benatar) :
Sepatu basket

The temple of the king (Rainbow) :
Candi

Sailing (Rod Stewart) :
Iseh Eling (ora edan)

Jump (Van Halen) :
Njondil (album ‘Kaget’)

Almost unreal (Roxette) :
Ora umum

Black magic woman (Santana) :
Mak Lampir

Smooth (Santana) :
Lunyu (album ‘Kepleset’)

Always somewhere (Scorpion) :
Mblayang wae

Still loving you (Scorpion) :
Ra duwe isin

So young (The Corrs) :
Bocah SD

After all (Al Jarreau) :
Entek2an

Forever young (Alphaville) :
Awet enom

Woman in love (Barbra Streisand) :
Suminten edan

Mandy (Barry Manilow) :
Adus

Suddenly (Billy Ocean) :
Mak-jegagik / uJUG uJUG /mak bedunduk

If (Bread) :
Yen

My heart will go on (Celine Dion) :
Loro hepatitis stadium 4

The prayer (Andrea Bocelli & Celine Dion) :
Mbah Modin

I’ve never been to me (Charlene) :
Ora pernah kenal Tomi

Hard to say I’m sorry (Chicago) :
Kisinan

Zombie (Cranberries) :
Gendruwo

Boulevard (Dan Byrd) :
Dalan gede

Lady Valentine (David Gates) :
Putri Solo

Emotion (Destiny’s Child) :
Muntab

If we hold on together (Diana Ross) :
Yen Gegandengan tangan

It’s you (Dionne W & Stevie W) :
Jebul sliramu

Hotel California (Eagles) :
Losmen tariff jam jaman ing ndoli

Big big world (Emilia) :
Donya’ne gedhe banget

In your eyes (George Benson) :
Blobok /ketek

Careless whisper (George Michael) :
Seneng rasan2

All I am (Heatwave) :
Serakah/ nggragas

I don’t have the heart (James Ingram) :
Rempela ambek jeroan thok

Just once (James Ingram) :
Sepisan wae

Beautiful girl (Jose Mari Chan) :
Cah asu eh cah ayu

To all the girls I loved before (Julio Iglesias) :
Kanggo randha-randhaku lan mantan gendakanku

Dust in the wind (Kansas) :
Lesus nggawa bledug

Pretty boy (M2M) :
Banci/waria

Smile again (Manhatan Transfer) :
Ayo ngguyu (Waljinah)

Paint my love (Michael Learns to Rock) :
Nge-cet omahe pacar

I’ll be here waiting for you (Richard Marx) :
Dak-cegat nyang prapatan kene

Become 1 (Spice Girls) :
Ilang siji (endoge)

Babe (Styx) :
Maratuwa (Betawi) Nyak

Mermaid (Tatsuro Yamashita) :
Iwak ayu

Lea (Toto) :
Liyo (ora podo)

Just the way you are (Billy Joel) :
Sak-karepmu sak modelmu

Smoke gets in your eyes (jazz) :
Kakehan ngrokok

Long train running (Doobie W) :
Kepancal Sepur

All blues (George Benson) :
Kelunturan (biru kabeh)

O Danny boy (tradisional Irlandia) :
Jebul’e anake Dani!
TERJEMAHAN JUDUL LAGU BARAT KE BAHASA JAWA

Blueberry hill (Louis Armstrong):
Gunung Pare

Another clown (Leon) :
wong sing nang DPR

Gimana ? kira-kira ada lagi ???? baca selengkapnya...

Selasa, 20 April 2010

"Save The Last Dance for Me" (Ada Kisah Sedih dibaliknya)

Lagu yang cukup menawan dinyanyikan okeh Michael Buble dalam irama jazz swing yang lincah. Tetapi dibalik keceriaan dari irama lagu tersebut ternyata terselip sebuah kisah sedih dari penciptanya. Dia adalah seseorang yang cacat yang harus merelakan isterinya yang bertubuh sempurna untuk berdansa di pesta-pesta dengan laki-laki lain, mengingat dia sendiri tidak mungkin melakukannya.

Terkutip dari salah satu liriknya "But don't forget to who's takin you home and in whose arm you're gonna be". Wanti-wanti ya dia warning isterinya jangan coba-coba lupakan orang yang nanti ngajak pulang ya, alias diriku, suamimu ini. Begitu kurang lebih katanya. Kasihan yach, apalagi pas dia mengatakan " If he asks if you're all alone Can he walk you home,you must tell him no". Awas juga ya kalau salah satu diantara mereka ada yang mau ngantar kamu pulang "You must tell him no".

Begitulah kisah sedih dibalik keceriaan lagu dengan lirik di bawah ini :

You can dance-every dance with the guy
Who gives you the eye,let him hold you tight
You can smile-every smile for the man
Who held your hand neath the pale moon light

But don't forget who's takin' you home
And in whose arms you're gonna be So darlin' save the last dance for me

Oh I know that the music's fine Like sparklin' wine,
go and have your fun Laugh and sing,
but while we're apart Don't give your heart to anyone

But don't forget who's takin' you home
And in whose arms you're gonna be
So darlin' save the last dance for me

Baby don't you know I love you so
Can't you feel it when we touch
I will never never let you go I love you oh so much
You can dance,go and carry on
Till the night is gone And it's time to go
If he asks if you're all alone
Can he walk you home,you must tell him no
'Cause don't forget who's taking you home And in whose arms you're gonna be Save the last dance for me

'Cause don't forget who's taking you home And in whose arms you're gonna be So darling,save the last dance for me Save the last dance for me Save the last dance for me.

Begitulah ternyata dibalik keceriaan dari irama lagu ini tersisip kisah sedih dari si pengarang lagu. Kasihan yach ... baca selengkapnya...

Sabtu, 23 Januari 2010

ENGELBERT HUMPERDINK


Lahir di Madras, India pada tanggal 2 Mei, 1936, dengan nama Arnold George Dorsey. Setelah namanya diubah dengan menggunakan nama seorang komposer opera berkebangsaan Jerman, yang menulis opera “Hunsel and Gretel”, Engelbert Humperdink, ia menjadi seorang penyanyi pop terkenal di Inggris tahun 1960-an sampai dengan 1970-an.

Masa kecilnya dilalui bersama kedua orang tua dan saudaranya. Ayahnya, Mervyn Dorsey, seorang tentara Inggris dan ibunya, Oliva, beserta kesembilan saudara kandungnya. Pada usia 10 tahun minat bermusiknya mulai muncul yang dimulainya dengan belajar saxophone.

Pada tahun 1950-an ia memulai karirnya sebagai seorang mekanik junior. Karena ketertarikannya di bidang musik Englebert juga sering tampil memainkan saxophone di pertunjukkan musik kelab-kelab malam. Karirnya sebagai penyanyi dimulai saat usianya memasuki 17 tahun. Karena saat itu ia sangat mengidolakan pemain film komedi dan penyanyi Amerika, Jerry Louis, maka ia mendapat julukan Gerry Dorsey dari teman-temannya selama hampir satu dekade.

Pada pertengahan tahun 1950-an karir bermusiknya sempat terhambat karena Dorsey harus mengikuti gerakan wajib militer di The British Army Royal Cops of Signals. Tetapi akhirnya pada tahun 1958 ia mendapatkan kesempatan untuk membuat rekaman dengan Decca Records. Walaupun single pertamanya yang berjudul ”I’ll Never Fall in Love Again” tidak begitu sukses, tetapi Dorsey tetap meneruskan kerjasamanya dengan perusahaan rekaman tersebut selama hampir satu dekade sambil tetap bermain di kelab malam. Pada tahun 1961, penyakit tuberkulosis yang menyerangnya membuat ia memutuskan untuk tidak bermain di kelab malam lagi dan apada tahun 1965 ia berkolaborasi dengan seorang manajer musik bernama Gordon Mills, yang selanjutnya menjadi manajer dari Tom Jones.

Karirnya mulai menanjak setelah mengubah nama menjadi Engelbert Humperdink dengan meluncurkan hitsnya “Release Me”, yang bergaya ballad dan menduduki posisi ke-3 dari Top Ten Charts dari The Atlantik dan nomor satu di Top 50 single chart run selama 56 minggu. Karena sangat sukes rata-rata penjualan ”Release Me” mencapai 85.000 copy per hari, dan menjadi the singer’s best known song selama bertahun-tahun.
Dengan penampilannya yang tampan dan bersahaja, segera Humperdink menjadi pujaan penggemarnya, terutama kaum wanita. Berikut video konsernya yang dimbil dari situs youtube :
">

">

Kesukesan ”Release Me” segera diikuti dengan kesuksesan hits lainnya yaitu ”There’s Goes My Everything” dan ”The Last Waltz”. Kesuksesannya tersebut membuat ia mendapat kesempatan untuk mengadakan tour konser ke berbagai Negara dan mendapat julukan “Crooner”, yaitu penyanyi yang bergaya merayu, yang ia sendiri sebenarnya tidak setuju dengan julukan tersebut, dimana ia lebih setuju disebut dengan julukan penyanyi kontemporer. Berikut video "There's Goes My Everything" dan "The Last Watz" yang diambil dari situs youtube :

">

Sampai dengan tahun 1980-an mendekati momen ulang tahunnya yang ke-50, Humperdink tetap melanjutkan pembuatan rekamannya dan mengadakan tour konsernya yang mencapai 200 konser per tahun. Bersama-sama dengan istrinya Patricia dan keempat anaknya (Bradley, Scott, Jason, dan Louise), keluarga Humperdink bahu-membahu mendukung karir Humoerdink.

Berbagai penghargaan sempat diraihnya, diantaranya yaitu sebagai bintang dari The Hollywood Walk of Fame pada tahun dan penghargaan Golden Globe Award sebagai entertainer of the year pada tahun 1989. Selain itu Humperdink juga mulai melibatkan diri dalam organisasi amal dan kemanusiaan, the Leukemia Research Fund, the American Red Cross, the American Lung Association, and beberapa organisasi yang peduli pada penanggulangan penyakit AIDS. Sebagai selebritis yang dermawan banyak sumbangan-sumbangan dana yang dilakukannya, sebagai contoh pada tahun 2005 ia sempat melelang motor Harley Davidson miliknya di situs e-bay untuk diamalkan pada organisasi kemanusiaan., dan selain itu masih banyak lagi hal-hal serupa yang telah dilakukannya.

Di bawah ini adalah lagu-lagu yang pernah menjadi hits-nya :

• "Am I That Easy to Forget"
• "Can't Take My Eyes Off Of You"
• "Release Me"
• "The Last Waltz"
• "Misty Blue"
• "After the Lovin'"
• "Quando, Quando, Quando"
• "A Place In The Sun"
• "You're My Heart, You're My Soul" cover, etc

Dan Album-album yang pernah dibuatnya yang berjumlah kurang lebih 30 album :

• Release Me (1967) UK #6
• The Last Waltz (1967) UK #3
• We Made It Happen (1970) UK #17
• Sweetheart (1971)
• Another Time, Another Place (1971) UK #48
• Ich denk an Dich (Star Of Bethlehem) (1989)
• zartlichkeiten (1990)
• " Coming Home" (1991)
• " After Dark" (1996)
• " A Little In Love" (1998)
• The Dance Album (2000) UK #48
• " Legacy Of Love" (2009)
dll

baca selengkapnya...

Kamis, 21 Januari 2010

Janet Seidel


Janet Seidel yang lahir pada tanggal 28 Mei 1955, adalah seorang penyanyi dan pemain piano. Reputasinya sudah diakui secra internasional. Janet sudah merilis 14 album di Australia dan juga di Negara-negara lain. Saking banyak yang mengaguminya, dalam majalah ”The Penguin Jazz on CD 2006” yang terbit di Inggris Seidel diberi julukan “Australian first lady of jazz”. Selain itu ia sangat dikagumi oleh tokoh-tokoh cabaret mancanegara karena keindahan suaranya.
Karirnya dimulai saat ia menjalani pendidikannya di sekolah menengah atas dan pada saat mejalani masa perkuliahan di universitas di South Australia pada tahun 1970-an.
Keberuntungan Janet dimulai saat ia mendapat kesempatan untuk berkolaborasi dengan musisi-musisi terkenal di Australia seperti Australia Album yang pertama dirilisnya pada tahun 1990-an mengusung hasil dari karya-karya musisi Australia ternama seperti Tom Baker, Ian Date, Paul Williams, Bob Gebert, Billy Ross dan Col Nolan .

Berikut adalah video konsernya yang diambil dari situs youtube :
">

Biasanya Janet’ melakukan tour mancanegara bersama jazz quintet-nya, tetapi setelah itu lebih sering bersama trio yang dibentuknya bersama Chuck Morgan sebagai gitaris dan saudara laki-lakinya David yang memegang double bass. Kiprahnya dalam dunia cabaret dengan mengadakan pertunjukan di beberapa teater-teater Australia dan merilis CD “Doris and Me” merupakan awal kesuksesannya dalam dunia cabaret.

Karena tour-tour mancanegara pada festival-festival jazz internasiona yang dilakukannya dan atas album-album yang dirilisnya Janet banyak mendapatkan penghargaan baik di negara Australia maupun negara-negara lainnya baik di Eropa, Amerika, Timur Tengah, meupun negara-negara Asia.

Kesuksesan yang diraihnya di Negara Jepang berkat 8 buah album yang dirilisnya di Negara tersebut. Sejak tahun 2001 secara konsisten namanya selalu menjadi salah satu dari 10 penyanyi jazz terpopuler. Selain itu Trio yang dibentuknya sempat berkolaborasi secara prestisius selama 2 minggu dalam acara The Fujitsu Jazz Elite 2006 di Tokyo, Nagoya dan Osaka bersama jazz diva Helen Merrill dan The George Mraz Quartet.


Album terakhir yang dirilisnya di Jepang yaitu Moon Of Manakoora, dimana keindahan dan kelembutan vocal Janet juga dihiasi oleh penampilan maksimal Chuck Morgan yang bukan hanya pada gitar, tetapi juga ukulele. Tidak tanggung-tanggung karya tersebut menghasilkan posisi pertama pada “Jazz Vocal Charts selama 3 bulan pada tahun 2005. Kepulangannya ke Australi pada bulan Mei, kembali membuahkan penghargaan pada ajang ”Bell Award for Jazz Vocal CD” pada tahun 2006 pada National Jazz Award di Melbourne.

Berikut adalah bebrapa dari penghargaan-penghargaan yang pernah diperolehnya :
• 1982 piano bar performer, Crete, London, Stockholm
• 1992 Performed at Kobe Jazz St Festival in Japan
Released 1st CD ‘Little Jazz Bird’ on Labrava Label.
• 1998 Toured India For Tony Bilson’s ‘Taste of Australia with jazz quartet
• 1998 released CD ‘The Way you Wear your Hat’ named ‘vocal album of the year by the Australian.
Nominated for Mo Award ‘Jazz Vocalist’
CD ‘The Way you Wear your Hat’ nominated for ARIA.
• 2000 Nominated for Mo Award ‘Jazz Vocalist’
Performed di Lake Chatauqua Jazz Festival dalam upstate New York
Performed at Kobe Jazz St Festival in Japan

• 2004 Menulis naskah beberapa cabaret shows and tampil pada the Sydney Cabaret Convention the Adelaide Cabaret festival.
• 2005 merilis CD di Inggris dengan judul album "Janet Seidel: Hits".• March 2006 memimpin quartet-nya untuk tampil pada acara musik di Abu Dhabi, Kuwait, dan Beirut
• Dan masih banyak lagi tour-tour-nya di seluruh dunia.



baca selengkapnya...

Senin, 18 Januari 2010

Jed Madela


"> baca selengkapnya...

Lani Misalucha



Lahir di Manila, Philipina, pada tanggal 6 Agustus, 1969. Banyak banyak mengadakan konser di Amerika Serikat, yang juga tempatnya bermukim sekarang. Lingkungan seni dalam keluarga menyebabkan tingginya miant Misalucha pada dunia tarik suara. Seluruh anggota keluarganya berprofesi di bidang seni. Ayahnya, Benyamin Bayot, adalah seorang penyanyi tenor pada pertunjukkan opera. Sedangkan ibunya, Maria Esperanza Dimalanta adalah seorang penyanyi sopran. Tidak ketinggalan pula saudara-saudara perempuannya yaitu May seorang penyanyi, Karlyn seorang aktris yang juga bermain piano dan gitar. Dan saudara-saudara laki-lakinya Novi dan Osi adalah pemain gitar dan piano. Berkembang di bawah didikan olah vokal klasik dari kedua orangtuanya, Lani dan saudara-saudaranya tidak cukup puas hanya bernyanyi secara klasik. Mereka mencoba untuk bereskplorasi pada genre dan style musik yang lainnya pop, rock, jazz, soul, rhythm and blues, dan operatic arias

Memulai karir bernyanyinya saat duduk di sekolah menengah, Misalucha menerima penghargaan pertama atas prestasinya dengan menjadi pemenang dalam Gospel Music Competition di Philipina Pada saat itu lagu yang dinyanyikannya ia bawakan bersama dengan paduan suara Andrea Bonaficio dari Pusat Kebudayaan Philipina

Selama mengarungi karirnya, Misalucha banyak mencoba untuk bergabung dengan bermacam-macam group band, baik sebagai vokalis utama mupun sebagai backing vocal Kolaborasinya dengan group band “Law of Gravity membuatnya mendapatkan kesempatan untuk memproduksi single pertamanya yang berjudul More than I Should”, kemudian setelah itu disusul dengan beberapa album dalam bahasa Philipina dalam musik pop maupun RnB. Selain itu keindahan vokalnya banyak juga dipakai dalam jingle-jingle iklan maupun rekaman-rekaman karaoke.

Meskipun karirnya di bidang dunia tarik suara sangat cemerlang, keseriusan-nya pada studi formal masih sangat tinggi. Setelah menyelesaikan pendidikannya di Bisnis Management, Philippine Christian University, Misalucha mulai mengurangi aktivitas menyanyinya dengan lebih memprioritaskan mengurus keluarga dan anak yang diperoleh dari hasil pernikahannya dengan Noli Misalucha, Seorang ahli bidang IT yang merangkap pastur.

Sebagai kelanjutannya Misalucha aktif menjadi pendukung dari gerakan-gerakan kemanusiaaan yang diselenggarakan oleh gereja-gereja di Philipina maupun Amerika. Menyanyi pada konser amal untuk disumbangkan pada korban badai Katrina di New Orleans

Dikarenakan kekuatan dan keindahan vokalnya, Misalucha sering disejajarkan dengan keindahan vokal dari Whitney Houston dan Celine Dion. Karakter vokalnya yang sedemikian “powerful” tetapi hidup sering mendapatkan julukan “runs and leaps”, sering dikatakan mirip dengan artis terkenal Barbra Streissand. Dalam teknik bernyanyinya Misalucha sering memulainya dengan suara yang lembut dan tipis dan setelah berangsur-angsur menjadi lebih berat pada saat mencapai puncak dari lagu yang dibawakannya tersebut. Selain memiliki keunikan suara di atas, Misalucha juga mempunyai bakat dalam melucu serta dapat menirukan suara dan gaya dari para super-diva seperti Diana Ross, Tina Turner, Gladys Knight, Donna Summer, Minnie Riperton, Beyonce Knowles, Shania Twain, dan Britney Spears.

Semenjak sering berada di Lingkungan Las Vegas di tahun 2004, Misalucha mendapat julukan “New Siren of The Strip”. Dan puncaknya pada tahun 2008 dalam forum polling “Annual Best of Las Vegas” ke-27 yang melibatkan 8,000 orang responden, Misalucha terpilih sebagai “Best Singer” yang kemudian mensejajarkan namanya dengan diva besar seperti Celine Dion. Berikut adalah salah satu dari video konser-nya yang diambil dari situs www.youtube.com


"> baca selengkapnya...

Louis Armstrong


"> baca selengkapnya...

Nat King Cole


"> baca selengkapnya...

STEVE OLIVER


"> baca selengkapnya...

Kimiko Itoh

Kimiko Itoh adalah seorang penyanyi jazz yang berasal dari Jepang. Lahir di Pulau Shodosima, Daerah Administrasi Kagawa, Jepang.
Pendidikan formal yang ditekuninya adalah seni lukis cat minyak. Tetapi ternyata minatnya yang lebih besar adalah terhadap dunia tarik suara. Hal tersebut dibuktikannya dengan meluncurkan album pertamanya yang berjudul ”FOLLOW ME” secara bersamaan di Jepang dan di Amerika Serikat. Album tersebut sukses diterima oleh pasar, yang dibuktikan dengan menduduki peringkat ke-18 pada ”Radio & Records Contemporary Jazz Charts, dan menobatkan Kimiko sebagai penyanyi Number 1 female vocalist pada tahun 1988 sampai dengan 1996.

k
"> baca selengkapnya...

ILL DIVO

"> baca selengkapnya...

Maywood


Maywood adalah duo vokal yang berasal dari negara Belanda. Group ini populer pada tahun 1970-an dan tahun 1980-an. Personilnya terdiri dari 2 bersaudara yaitu Alice May sebagai composer lagu dan backing vocal dan Caren Wood yang menjadi lead vocal.. Alice May terlahir dengan nama Alie de Vries pada tanggal 20 Desember 1954, menguasai banyak alat musik, yaitu piano, drum, gitar, saxophone, bass-guitar, perkusi, dan clarinet. Sedangkan Caren Wood yang terlahir dengan nama Doetie de Vries pada 24 Februari, 1953 mempunyai kualitas vocal yang indah.
Pertama kali berkarir dalam dunia tarik suara di tahun 1979, Alice dan Caren menggunakan nama “De Karinas”. Karena dirasa nama tersebut tidak menguntungkan dalam mendongkrak ketenarannya, maka nama tersebut diganti dengan “Maywood” dikarenakan terdengar lebih akrab dan mudah diingat.

Perpaduan antara kekuatan vocal Caren dan kemahiran Alice dalam menciptakan melodi yang indah, membuat duo ini banyak menghasilkan lagu yang menjadi hits-nya, dan yang terpopuler adalah “Late At Night”. Kepiawaian Alice dalam menciptakan lagu menghasilkan lagu-lagu dengan nada dan beat yang berbeda dari setiap lagu. Dalam menciptakan lagu demi lagu Alice selalu berimprovisasi, bukan hanya asal mengkopi nada dari lagu-lagu sebelumnya. Selanjutnya bersama produser Pim Koopman duo ini mendandatangani kontrak untuk membuat album di bawah naungan label EMI.

Album yang pertama dirilis adalah ”Maywood” yang mengawali kesuksesan dari album-album selanjutnya yang meraih berbagai penghargaan. Untuk selanjutnya mereka banyak mengadakan live konser di berbagai negara Eropa. Beberapa lagu mereka juga dibuat dalam versi bahasa Jerman dan Spanyol, walau tidak sesukses pada saat dirilis dalam Bahasa Inggris.
Berikut adalah album-album yang pernah dirilis oleh Maywood :


1980 - Maywood
1981 - Different Worlds
1982 - Colour My Rainbow
1983 - Het beste van Maywood
1987 - Beside You
1990 - Achter De Horizon
1991 - 6 Of The Thirties
1992 - De Hits Van Maywood
1994 - More Maywood
1996 - Good For Gold
2006 - Box Set 4 CD Collection (only Netherlands)

Dan Single-single yang menjadi hits-nya adalah :
1978 - Since I Met You
1979 - You Treated Me Wrong
1980 - Mother how are you today
1980 - Give Me Back My Love
1980 - Late At Night
1980 - Mutter (only in Germany)
1980 - Lichtermeer (only in Germany)
1981 - Pasadena
1981 - Distant Love
1981 - Rio
1981 - Mano
1982 - Get Away
1982 - Star
1982 - Colour My Rainbow (only in Germany)
1982 - I Believe In Love
1982 - No More Winds To Guide Me (only in Germany)
1983 - Ask for Tina
1983 - Show Me The Way To Paradise
1984 - Late At Night
1984 - Standing In The Twilight
1985 - It Takes A Lifetime
1985 - Lonely Nights
1986 - When I Look Into Your Eyes
1987 - Help The Children Of Brazil
1987 - If You Need A Friend
1987 - Break Away
1989 - Kom In Mijn Armen
1989 - Hey Hey Hey
1990 - Ik Wil Alles Met Je Delen
1991 - Ik Blijf Naar Jou Verlangen
1992 - Stupid Cupid
1993 - You And I
1993 - Give Me Something
1993 - Blue Sunday Morning

Salah satu yang menjadi hitsnya yaitu "Mother How Are You Today", sampai sekarang masih banyak dirilis dan dinyanyikan oleh artis-artis lainnya. Berikut salah satu video konsernya di website youtube yang bisa disimak :

">

Selanjutnya keberadaan duo ini berakhir setelah keduanya memutuskan untuk bersolo karir. Alice merilis single album berjudul “Rise in The Morning” / “Stars Will Go On Shining” pada tahun 1997 bersama label Rosco Records. Pada tahun yang sama Alice juga berkontribusi dalam CD dalam “Family Help Programme Holland – Srilangka yang bernama "Kinderkorenfestival: ONE WORLD FAMILY dengan lagu “Merry Christmas to Everyone”.
baca selengkapnya...

Senin, 11 Januari 2010

John Denver


John Denver , terlahir dengan nama Henry John Deutschendorf, Jr, di Roswell, New Mexico pada tanggal 31 Desember, 1943. Ia adalah seorang artis yag mengusung alat musik akustik yang menciptakan hampir 200 buah lagu. Popularitasnya mencapai puncak pada tahun 1970-an. Diantara lagu-lagu ciptaannya yang pernah menjadi hits di seluruh dunia adalah "Leaving on a Jet Plane" (1967) yang bisa kita simak videonya yang diambil dari situs youtube :
">

Untuk selanjutnya lagu ini dinyanyikan ulang oleh Chantal Kreviazuk dengan aransemen yang berbeda.
Selain itu ada " Take Me Home, Country Roads (1971), " Rocky Mountain High (1972), " Sunshine on My Shoulders (1973), " Thank God I'm a Country Boy (1974), " Annie's Song (1974), dan "Calypso" (1975).

Masa kecilnya tidak begitu indah karena sang ayah, Henry John Deutschendorf, Sr, yang berkebangsaan Jerman dan berprofesi sebagai instruktur dan perwira angkatan udara mendidiknya secara keras. Dalam autobiografinya Denver mengisahkan bahwa sebagai anak tertua dalam keluarga ia merasakan bahwa ayahnya adalah seseorang yang tidak pernah menunjukkan rasa cinta kepada anak-anaknya. Sedangkan dari ibunyalah yang berdarah irlandia Jerman ia diperkenalkan rasa kecintaan terhadap musik. Pada usia 12 tahun ia dihadiahi sebuah gitar akustik merk "Gibson" oleh neneknya. Ia pelajari benar-benar teknik bermain alat musik tersebut sehingga menguasainya dengan baik dan sering tampil pada acara-acara di sekolah atau kampusnya.

Karir ayahnya sebagai seorang militan menyebabkan keluarganya sering harus berpindah-pindah tempat tinggal sehingga ia sering harus menjadi pendatang baru baik di sekolah maupun lingkungan teman bermain. Bagi Denver kecil yang seorang introvert menjadi orang baru di setiap tempat merupakan siksaan baginya. Tucson adalah tempat tinggal yang paling berkesan baginya, keinginan bermusiknya tersalurkan dengan bergabung sebagai anggota dari dan di sanalah ia sempat bergabung dalam Tucson Arizona Boys Chorus selama 2 tahun. Tetapi sayangnya keluarganya harus pindah ke Alabama setelah itu pindah lagi ke Fort Worth, Texas, yang dua-duanya merupakan tempat yang menyiksa bagi dirinya.

Menyelesaikan sekolah tingkat atas di Forth sangat tidak menyenangkan baginya, sehingga pada tahun kedua sekolahnya, suatu hari ia melarikan mobil ayahnya ke California mengunjungi keluarga temannya untuk memulai karir bermusiknya. Ayahnya segera terbang menyusulnya ke California dan mengambilnya kembali untuk menyelesaikan sekolahnya.

Karena hasrat berkarir di bidang musiknya demikian besar, Denver akhirnya drop out dari jurusan Teknik Arsitektur di Texas Technological College yang sekarang dikenal dengan Texas Technology University, untuk kemudian hijrah ke California. Ia menambahkan nama "Denver" dibelakang namanya dari nama ibukota negara bagian favoritnya, yaitu Colorado. Setelah mengalami bekerja dengan mengisi acara di klub-klub malam yang penuh asap di Los Angeles, pada tahun 1965 ia bergabung dengan teman-temannya dan mendirikan Chad Mitchell Trio.

Tahun 1969 ia memulai solo karirnya dengan me-release album berjudul "Rhymes and Reasons" di bawah naungan RCA Records. Meskipun lagu "Leaving On A Jet Plane" tidak terlalu populer saat album tersebut di-relase, tetapi tidak lama kemudian menjadi nomor satu pada "BIllboard Hot 100" di Amerika dan selalu menduduki tangga teratas selama 3 minggu. Karir musiknya mencapai puncak saat single "Take Me Home, Country Road" mencapai tangga nomor 2 pada Billboard Charts. Selanjutnya berbagai macam penghargaan diraihnya sehingga ia menjadi sangat populer.

Denver menikah dengan Annie Martell yang berasal dari Minnesota dan sebagai istri yang paling dicintainya, Annie menginspirasinya untuk menciptakan lagu "Annie's Song" yang bisa kita lihat video-nya yang berasal dari youtube :
">

Dalam perkawinannya mereka mengadopsi 2 orang anak laki-laki dan perempuan yang diberi nama Zachary dan Anne Kate yang menjadi insprisasi lagu "A Baby Just Like You". Setelah bercerai dari Annie, Denver menikah dengan sorang aktris berkebangsaan Australia bernama Cassandra Delaney pada tahun 1988 dan dikaruniai seorang anak perempuan yang diberi nama Jesse Belle. Tetapi pada ahun 1991 mereka memutuskan untuk berpisah.


Selain berkarir di musik Denver juga menjadi aktivis kemanusiaan dan pelestarian lingkungan serta politik. Selain itu ia mahir dalam menerbangkan pesawat terbang dan mempunyai lebih dari 2.700 jam terbang. Berbagai pesawat pribadi ia miliki dan digunakan untuk memfasilitasi kegemarannya dalam menerbangkan pesawat. Pada akhirnya ia meninggal karena kecelakaan pesawat jet yang diterbangkannya. Dipastikan bahwa penyebabnya adalah dikarenakan Denver tidak familiar dengan pesawat yang diterbangkannya tersebut dan kesalahan yang dibuatnya dalam pengisian bahan bakar.

Meskipun sempat ada kecurigaan adanya pengaruh alkohol dalam kecelakaan tersebut, otopsi jenazahnya membuktikan bahwa tidak ada alkohol di dalam tubuhnya. Hal ini sempat menjadi kecurigaan dari penyidik kasus kematiannya mengingat bahwa sebelumnya Denver pernah mengalami beberapa kali kecelakaan mobil akibat pengaruh alkohol.

Berselang dari diumumkan kematian penyanyi tersebut, gubernur negara bagian memerintahkan untuk diadakan pengibaran bendera setengah tiang dalam rangka memberi penghormatan terakhir kepadanya. Selanjutnya jenazahnya dikremasikan bersamaan dengan gitar merk "Gibson" hadiah sang nenek yang kemudian menginspirasi karirnya. Upacara pemakaman digelar pada 17 Oktober, 1997 di gereja Faith Presbyterian, Colorado, dipimpin oleh pastur Les Felker, seorang pensiunan perwira angkatan udara.
baca selengkapnya...

Sabtu, 09 Januari 2010

The Carpenters


The Carpenters duo vocal dan instrument yang beranggotakan 2 orang kakak beradik, yaitu Richard dan Karen Carpenters yang didirikan di Los Angeles, California tahun 1969. Dalam kurun waktu 1970-an albumnya pernah menjadi the best seller di Amerika. Selama 14 tahun berkarir di dunia musik, The Carpenters menghasilkan 11 album dimana 5 dari lagunya, yaitu Close to You, Carpenters, A Song for You, Now & Then, dan Horizon, selalu menjadi top 10 dari tangga lagu.
On October 12, 1983, the Carpenters received a star on the Hollywood Walk of Fame, a few yards from the Kodak Theater. Richard, Harold, and Agnes Carpenter attended the inauguration, as did many fans.[45]
Karen's death brought lasting media attention to anorexia nervosa and also to bulimia. Karen's death encouraged celebrities to go public about their eating disorders, among them Tracey Gold and, later, Diana, Princess of Wales. Medical centres and hospitals began receiving increased contacts from people with these disorders. The general public had little knowledge of anorexia and bulimia prior to her death, making the conditions difficult to identify and treat.
In December 2003, the remains of Karen and her parents were exhumed from Forest Lawn Memorial Park, Cypress, California and reinterred in Pierce Brothers Valley Oaks Memorial Park in Westlake Village, California.
"> baca selengkapnya...

Kris Aquino


Kristina Bernadette Cojuangco Aquino lahir pada 14 Februari, 1971. Dalam karirnya Kris dikenal sebagai seorang aktris dan presenter di berbagai acara televisi Filipina.
Kris merupakan putri bungsu dari 4 orang putra putri Corazon Aquino yang lebih dikenal dengan sebutan Cory Aquino. Dia adalah janda mendiang senator Benigno Aquino, Jr, yang tewas ditembak saat menuruni tangga pesawat sekembalinya dari tempat pengasingan oleh tentara presiden Filipina yang saat itu berkuasa, yaitu Ferdinand Marcos yang merupakan lawan politiknya Benigno Aquino, Jr.

Sejak saat itu, Cory dengan didukung oleh rakyat Filipina, melakukan perlawanan damai terhadap rezim Ferdinand Marcos. Puncaknya adalah gerakan People Power. Gerakan ini didukung oleh hirarki Gereja Katolik lokal di bawah pimpinan Kardinal Sin. Akibat dari People Power ini, pemerintahan diktator Marcos jatuh dan si diktator diasingkan ke LN hingga wafat. Cory pun selanjutnya terpilih menjadi presiden wanita pertama Filipina pada tahun 1986 sampai dengan tahun 1992. Pada tanggal 1 Agustus 2009, meninggal dunia setelah sebelumnya didiagnosa menderita kanker usus.

Kris memulai karirnya pada tahun 1986 saat dengan menjadi seorang bintang film. Saat itu publik mulai menyorotnya mengingat bahwa saat itu ia adalah seorang putri presiden. Tetapi dengan kegigihan hatinya akhirnya karirnya tetap melaju. Sederetan penghargaan sebagai aktris film box office dan juga sebagai host untuk berbagai acara talk show dan game show televisi Filipina.

Selain sukses sebagai aktris layar lebar Kris Aquino juga sukses dalam mengelola bisnisnya. Bersama-sama dengan artis-artis yang lain dia bekerjasama untuk membuat dan mengelola restoran.

Sayangnya kehidupan pribadi Kris Aquiono tidak semulus karir dan bisnisnya. Tercatat dia pernah menjalin hubungan dengan beberapa pria beristri. Pernah menikah dengan Joey Marquez yang saat itu menjabat sebagai walikota Paranaque City dan berakhir dengan perceraian yang menggemparkan. Setelah itu terlibat hubungan lagi dengan pria beristri dan sempat menghasilkan seorang anak. Akhirnya pada tahun 2005 ia menikah dengan seorang pemain basket profesional, james Yap yang usianya hampir 10 tahun lebih muda darinya. Tahun 2007 perkawinannya sempat terguncang dengan terungkapnya skandal hubungan James Yap dengan mantan resepsionis sebuah klinik kesehatan. Pada 25 Maret 2008, Kris Aquiono mengalami keguguran kandungan, tepat sehari setelah ibundanya, Cory dinyatakan menderita kanker usus.

Sumber : Wikipedia.org.id baca selengkapnya...