Ulla Van Daelen adalah seorang harpist (pemain harpa) yang terkenal di Jerman maupun di seluruh dunia. Ia mulai mengenal musik sejak berumur 5 tahun dengan seirus belajar bermain piano. Pada usia 10 tahun mendapatkan penghargaan dalam ajang pentas musik "Jugend musiziert" untuk kalangan muda di Jerman.
Di usia 12 tahun Ulla mulai tertarik untuk mempejari harpa. Dengan ketekunan belajar dan talenta yang ada dalam dirinya, 6 tahun kemudia ia tampil sebagai juara pertama dalam kejuaraan pentas seni yang mengetengahkan instrumen harpa. Untuk selanjutnya karirnya semakin berkembang dengan menjadi anggota dari tim opera dan menyelenggarakan konser tour ke Amerika dan Jepang.
Dengan kepiawaiannya dalam bermain harpa Ulla terpilih menjadi solo harpist dari orkestra terkenal di Jerman yang bernama WDR Radio Orchestra.
Sebagai seorang harpist ternama, Ulla dikenal sebagai seorang yang tidak berpaku hanya pada genre-genre yang spesifik. Melodi-melodi yang dikembangkannya banyak dipengaruhi oleh berbagai genre musik, yaitu pop, folk, jazz, klasik, dan world music. Dengan berkolaborasinya Ulla dengan berbagai musisi-musisi diantaranya musisi jazz yang ternama, musisi pop dan world music di WDR Big Band, menghasilkan melodi dan ritme-ritme harpa yang berbeda dengan musisi harpa lainnya.
Keindahan permainannya dapat disimak dari video di www.youtube berikut ini :
sumber dan gambar : www.time-for-harp.com
baca selengkapnya...
Rabu, 26 Mei 2010
Ulla Van Daelen
Diposting oleh http://www.bedahmusik.blogspot.com di 23.48 0 komentar
Label: harpa players, profil artis, profil artis asian
Selasa, 25 Mei 2010
BUBI CHEN
Bubi Chen atau Buby Chen (lahir di Surabaya, 9 Februari 1938) adalah seorang pemusik jazz Indonesia.
Buby menikah dengan Anne Chiang pada tahun 1963 di Surabaya, dan dikaruniai empat orang anak.
Pendidikan BUBI CHAN
Pendidikan formal dilaui dengan menyelesaikan SD dan SMP dan SMA di Surabaya. Saat berumur 5 tahun oleh ayahnya diikutkan kursus piano pada seorang pianis berkebangsaan Itali yang bernama Di Lucia. Meskipun belum bisa membaca dan mengerti not balok tetapi Bubi bisa mengikuti kursus tersebut dengan baik. Bubi pun sempat mengikuti kursus piano klasik kepada seorang guru berkebangsaan Swiss yang bernama Yosef Bodmer selama 8 tahun. Selama mengikuti kursus ia banyak menekuni karya-karya dari Mozart, Beethoven, dan Chopin.
Ketertarikannya dalam mempelajari jazz muncul karena sering melihat latihan dan pertunjukan kakak-kakaknya, Jopie dan Teddy Chen. Saat belajar bersama Bodmer ini, suatu ketika Bubi tertangkap basah oleh sang guru sedang memainkan sebuah aransemen jazz. Bodmer tidak marah, justru malah berpesan, "Saya tahu jazz adalah duniamu yang sebenarnya. Oleh karena itu, perdalamlah musik itu".
Bubi belajar jazz secara otodidak. I a mengikuti kursus tertulis pada Wesco School of Music, New York antara tahun 1955-1957. Salah seorang gurunya adalah Teddy Wilson, murid dari tokoh swing legendaris Benny Goodman.
Di Kota Buaya, Surabaya Bubi Chen membentuk sebuah grup bernama The Circle bersama Maryono(saksofon), F.X. Boy (bongo), Zainal (bass), Tri Wijayanto (gitar) dan Koes Syamsudin (drums).
Bersama Jack Lesmana (alm), Maryono(alm), Kiboud Maulana, Benny Musthapa dan kakaknya Jopie Chen, ia juga tergabung dalam Indonesian All Stars. Kelompok Indonesian All Stars ini malah sempat berangkat dan tampil di Berlin Jazz Festival pada tahun 1967. Setelah itu mereka rekaman dan menelorkan album yang kini menjadi barang langka, "Djanger Bali". Album ini digarap bersama seorang klarinetis ternama asal Amerika Serikat, Tony Scott.
Bubi Chen pernah membuat rekaman jazz bersama Nick Mamahit dan diproduseri Suyoso Karyoso atau yang akrab dipanggil mas Yos. Tahun 1959, bersama Jack Lesmana, ia membuat rekaman di Lokananta. Rekamannya yang bertitel Bubi Chen with Strings perndah disiarkan oleh Voice of Amerika dan dikupas oleh Willis Conover, seorang kritikus jazz ternama dari AS.
Bubi juga pernah membentuk Chen Trio bersama saudaranya Jopie dan Teddy Chen ditahun 1950-an. Ditahun yang sama ia juga bergabung dengan Jack Lesmana Quartet yang kemudian berganti menjadi Jack Lesmana Quintet.
Menetap di Surabaya, Bubi Chen menularkan ilmu yang dimilikinya. Beberapa diantaranya cukup dikenal antara lain Abadi Soesman, Hendra Wijaya, Vera Soeng dan Widya Christanti.
Bubi Chen telah merilis banyak album. Beberapa diantaranya :
Bubi Chen And His Fabulous 5,
Mengapa Kau Menagis,
Mr.Jazz, Pop Jazz,
Bubi Chen Plays Soft and Easy,
Kedamaian(1989), Bubby Chen and his friends (1990),
Bubi Chen - Virtuoso(1995),
Jazz The Two Of Us (1996),
All I Am (1997) dan banyak lagi.
Beberapa catatan kritikus yang pernah dibuat antara lain sebagai berikut:
Menanggapi karya Bubi Chen seorang Harry Roesli pernah menulis "...Bayangkan, sebuah otonomi estetik kecapi-suling disusupi secara indah oleh Bubi Chen dengan bentuk improvisasi dan subtitusi jazz. Bayangkan sebuah harmoni sakral dan hampir minimalis, dibayangi oleh idiom-idiom jazz dari permainan Bubi Chen dengan akur-akur seluas-luasnya, bahkan dengan teknik super-impossion yang demikian modern. Secara teknik saja, hal itu sudah menarik. Tetapi ini lebih dari itu, Bubi Chen total, lentur, "kawin" dengan pakem-pakem kecapi-suling, tanpa menghilangkan karakter dia yang kuat, juga kentalnya sentuhan dan rasa seorang Bubi Chen. Makanya, hal ini bisa disebut "Hebat" ... (Harry Roesli, 4 September 1989).
Bubi Chen adalah seorang pianis yang seluruh jiwanya dicurahkan kepada musiknya. Apapun yang keluar dari tangannya pada piano, selalu mencerminkan musikalitasnya yang berakar pada jazz. Diberikan kepadanya sekumpulan lagu2 Indonesia yang indah dan seksi rhythm dengan kaliber Benny Mustafa pad drum dan Perry Pattiselano pada bass, tentu kita akan bertanya, apakah jadinya? Tanpa banyak analisa, putarlah kaset ini, dan adna akan mendenarkan interprestasi lagu2 indonesia dalam nada2 dan improvisasi yang liris dan menyegarkan. Kadang2 lembut, kadang2 penuh vitalitas yang lincah, tetapi selalu disertai penuh musikalitas. Duet piano dan bass pad lagu Api Asmara adalah salah satu "performance" yang pasti anda belum pernah mendengarnya dan hanya dapat disuguhkan oleh pianis Bubi. Semuanya ini akan anda hayati dalam album Selembut Kain Sutera. (Sudibyo PR)
Penampilan pianis yang kini menjadi salah satu maestro negeri ini, masih dapat dinikmati dibeberapa panggung jazz sebut saja Smooth Jazz di UGM, Jazz Goes to Campus Universitas Indonesia dan beberapa pentas jazz di Jakarta, Surabaya, Bandung dan kota-kota lain.
Karyanya juga kerap menghiasi stasiun radio dalam dan luar negeri. Misalnya, radio KFAI 90.3 FM di Minneapolis, KUSP 88.9 FM di Santa Cruz, California Amerika Serikat yang menyiarkan nomor dari Bubi Chen dalam acara Global Beat.
Kini ia juga akan ambil bagian dalam Bali International Jazz Festival 2004 yang akan berlangsung pada tanggal 13 dan 14 Februari 2004. Sebagai salah satu aset bangsa Indonesia, kita patut selalu berdoa bagi kesehatannya dan semoga masih tetap memberikan kontribusinya bagi perkembangan musik khususnya jazz di Indonesia.
Karir BUBI CHEN :
Karyawan RRI Jakarta (1955)
Ikut Festival Jazz di Berlin (1967)
Dosen di YMI & Yasmi Surabaya
Mengadakan pergelaran jazz di TIM
Guru Privat Piano
Ketua Yayasan Musik Victor Indonesia di Surabaya
Musikus Jazz (sekarang) Anggota Circle Band
Pemimpin Indonesian All Stars Band
Sumber : http://101jass.blogspot.com
baca selengkapnya...
Diposting oleh http://www.bedahmusik.blogspot.com di 23.09 0 komentar
Label: profil artis, profil artis lokal
INCOGNITO
Incognito adalah sebuah group band beraliran acid jazz berasal dari Inggris. Album yang pertama dirilis adalah "Jazz Funk" pada tahun 1981, dan disusul dengan album-album selanjutnya yang berjumlah lebih dari 50 album.
Yang menjadi leader sekaligus sebagai pencipta lagu, gitaris dan penyanyi adalah Jean-Paul "Bluey" Maunick. Dan anggota-anggota yang lainnya adalah Jocelyn Brown, Carleen Anderson, Tony Momrelle, Imaani, Maysa leak, Kelli Sae, dan John Malcolm.
Band ini menjadi sangat terkenal setelah masuk dalam UK Single Charts di Amerika. Berikut adalah contoh dari beberapa album yang telah dirilisnya :
Jazz Funk - 1981
Inside Life - 1991
Life, Stranger Than Fiction - 2001
Who Needs Love - 2002
Tales From The Beach - 2008
Let The Music Play (25th Anniversary compilation) - 2005
Feed Your Soul (Japanese remix release by Incognito and Rice Artists) - 2005
More Tales Remixed (Remix album) - 2008
"Incognito Live In London: The 30th Anniversary Concert" (live album) - 2010
Dan lagu-lagunya yang cukup terkenal adalah :
"Still A Friend of Mine"
"Don't You Worry bout The Thing"
Dan masih banyak lagi yang lainnya.
Sumber : http://en.wikipedia.org
Print halaman ini
baca selengkapnya...
Diposting oleh http://www.bedahmusik.blogspot.com di 23.07 0 komentar
Label: profil artis, profil artis Western
HARPA
Harpa atau dalam bahasa Inggris disebut dengan Harp adalah merupakan jenis alat musik petik. Seringkali alat musik ini diilustrasikan bersama dengan para malaikat. Bentuknya tinggi, umumnya berwarna emas, dan memiliki senar. Biasanya berbentuk dasar segitiga.
Seringkali hadir bersamaan dengan orkes simphony, bersamaan dengan suara vokal, suara flute, atau bisa juga dengan jazz bass dan drum.
Sebuah harpa dapat dimainkan baik dengan tangan, ataupun dengan tangan dan kaki, seperti yang ditemui pada pedal harp. Harpa dapat dimainkan secara solo, atau bisa juga dalam bagian sebuah ensemble.
Namun lepas dari keseluruhan itu, baik dimana ataupun bagaimana harpa dimainkan, Harpa dapat menciptakan sebuah dentingan yang sangat indah.
Harpa memiliki berbagai jenis variasi bentuk, ukuran, dan berat. Namun kesemuanya itu tetap memiliki tiga bagian utama, yaitu:
1.Papan suara (Sound board)
2.Leher (Neck)
3.Senar (String)
Harpa Modern biasanya berbentuk triangular. Variasi ukuran sebuah harpa bisa mencapai dua kaki (60 cm) hingga enam kaki (180 cm) dan memiliki 22 sampai 47 buah senar. Harpa dengan ukuran yang lebih kecil bisa dipangku sambil dimainkan. Sedangkan yang berukuran besar biasanya diletakkan di lantai.
Harpa dapat ditemui dengan bentuk dan ukuran yang lebih variatif dibandingkan dengan alat musik/ instrumen lain. Harpa merupakan salah satu intrument yang tertua, dan konon telah digunakan sejak zaman Mesir kuno, dan untuk jenis Harpa yang terbaru, adalah Harpa Elektrik.
Pemusik Harpa Indonesia :
Heidi Awuy
Usy Pieters
Maya Hasan
perempuan kelahiran Hongkong 10 Januari 1972. Pernah mengisi lagu Kasih Tak Sampai' bersama grup band Padi di tahun 2001. Bernama lengkap Maya Christina Worotikan Hasan
Sumber : http://en.wikipedia.org
baca selengkapnya...
Diposting oleh http://www.bedahmusik.blogspot.com di 21.33 0 komentar
Label: alat musik
Senin, 24 Mei 2010
TERESA TENG
Teresa Teng lahir 29 Januari, 1953, terkadang namanya ditulis Teresa Tang, Teresa Deng atau Deng Lijun, adalah seorang penyanyi legendaris dari Taipei, Taiwan. Ia terkenal diantara komunitas masyarakat berbahasa Mandarin dan di seluruh Asia Timur, terutama Jepang selama kurang lebih 30 tahun.
Ia terkenal hingga hari ini oleh karena lagu-lagunya yang merakyat dan yang bernada balada romantis.
Teresa merekam beberapa lagu terkenal, diantaranya adalah :
"Kapankah Kau Akan Kembali (pinyin: Hé Rì Jūn Zài Lái)
”The Moon Represents My Heart” (Yue Liang Dai Biao Wu De Xin)
Selain lagu-lagunya yang berbahasa Mandarin ia juga pernah merekam lagu-lagu dalam bahasa tradisional Taiwan bahasa China dialek Kanton, bahasa Jepang, bahasa Indonesia dan bahasa Inggris.
Teresa Teng meninggal dunia akibat serangan asma akut ketika sedang berlibur di Chiang Mai, Thailand, dalam usia 42 tahun (43 tahun menurut Kalender China) pada tanggal 8 Mei 1995. Ia dimakamkan bagai seorang pahlawan di Taiwan dengan bendera Taiwan menutupi peti matinya dan Presiden Taiwan saat ituLee Teng Hui, menghadiri pemakamannya.
Teresa dimakamkan di sebuah kaki gunung di Chin Pao San (Jinbaoshan, arti harafiahnya Gunung Harta Karun Emas), dalam sebuah kompleks pemakaman dekat Jinshan, dekat Taipei, Taiwan. Sebuah patung dirinya dalam pakaian pertunjukan dipajang, diiringi dengan musik lagu-lagunya sebagai latar belakangnya, didirikan sebagai tugu peringatan di tempat pemakamannya tersebut. Disana juga terdapat sebuah piano elektronik raksasa dimana para pelayat dapat memainkannya dengan menginjak balok-balok piano tersebut. Makamnya ini sangat sering dijunjungi oleh para penggemarnya --- sebuah kebiasaan yang sangat berbeda dengan kebudayaan China ntuk mengunjungi pemakaman pada umumnya.
Bulan Maret 1985 untuk pertama kalinya Teresa diwawancarai pers Jepang. Untuk pertama kalinya pula ia mengemukakan tiga kisah cintanya yang sulit terlupakan dalam hidupnya. "Tiga kisah cinta yang sulit terlupakan dalam hidup saya, semuanya kandas. Setiap kali saya hanya bisa memiliki status sebagai 'kekasih'. Kalau diingat-ingat, rasanya pedih sekali," ujar Teresa saat itu, "Karena saya ini seorang penyanyi, setiap kali hendak menikah, selalu ditentang oleh orangtua.
Masyarakat Cina adalah komunitas yang kolot, tanpa persetujuan orangtua, perkawinan tak bisa dilangsungkan. Sekalipun yang menentang hanya seorang, tetap saja bisa menggagalkan sebuah perkawinan. Ini ibarat perkawinan antara keluarga dengan keluarga. Jika latar belakang kedua keluarga tak serasi dan sepadan, sulit untuk disatukan."
CINTA PERTAMA TAK TERLUPAKAN
Ketika berusia 18, Teresa berkenalan dengan seorang pengusaha bernama Lin Cen-fa yang lebih tua 8 tahun darinya. Dia adalah cinta pertama Teresa. "Tahun 1974 saya pergi ke Jepang, karena saat itu niat saya sudah kukuh untuk menjadi penyanyi dan harus berjuang keras untuk sukses, maka hubungan kami pun putus."
Kekasih keduanya tak disebut jelas oleh Teresa. Ia hanya mengatakan mereka berkenalan di Amerika. "Orang itu adalah sahabat Jackie Chan," hanya itu yang dibocorkannya.
Kekasih ketiganya adalah Kuo Khong-cheng, putera jutawan Raja Gula Malaysia. "Kami berpisah karena hubungan kami ditentang orangtuanya. Rencana pernikahan kandas di tengah jalan, kami terpaksa mengambil jalan sendiri-sendiri," ujarnya. Teresa berkenalan dengan Kuo di Singapura dalam sebuah perjamuan yang diadakan oleh sahabat mereka pada tahun 1980.
Setelah satu setengah tahun menjalin hubungan, mereka sudah tiba pada tahap membicarakan perkawinan. Bulan Desember 1981, Kuo terbang ke Taiwan untuk menjenguk orangtua Teresa. Setelah pertemuan itu, lewat media cetak, Ayah Teresa memuji-muji calon menantunya tersebut dan mengatakan perkawinan Kuo dengan puterinya akan dilangsungkan pada akhir tahun 1981 itu juga. Sementara pers justru mencium kabar, bahwa pernikahan baru akan dilangsungkan pada bulan Maret 1982.
GAGAL DINIKAHI PUTERA RAJA GULA MALAYSIA
Anehnya, saat itu Teresa membantah berita perkawinan mereka, Ia menegaskan, "Dia belum melamar saya. Dia pria yang santun dan penuh pengertian, juga berpendidikan dan sangat menomor-satukan usahanya. Saya cukup puas menjadi kekasihnya."
Ketika pers mencoba menghubungi Kuo lewat telepon, saat itu Kuo mengakui rencana pernikahan mereka, katanya, "Pernikahan saya dan Nona Teng tdak akan dilangsungkan akhir tahun ini. Perkembangan selanjutnya nanti akan saya umumkan dalam tempo dua-tiga bulan ke depan."
Pada saat bersamaan, ada bocoran berita di media massa yang menyebutkan, seorang pakar merangkai bunga sempat diundang ke hotel Shangrila untuk merancang rangkaian bunga yang akan dipakai dalam pesta perkawinan akbar. Namun kemudian rencana itu gagal. Konon perkawinan Teresa dan Kuo terganjal izin dari Nyonya Tua Kuo. Luo ternyata tak mampu melunakkan hati ibunya.
Bulan September tahun yang sama, Nyonya Tua Kuo meninggal. Maka dengan demikian tak ada lagi kendala yang menghadang antara pasangan ini. Semua orang mengira, perkawinan Teresa dan Kuo pasti akan berjalan mulus. Ketika ibunda Teresa diwawancarai, orangtua itu mengatakan, "Saya dengar pesta perkawinan mereka takkan dilakukan secara besar-besaran, tapi dengan sederhana dan khidmat. Saya pikir itu baik juga, mengundang tamu dalam jumlah yang banyak bukanlah pekerjaan ringan."
Untuk mempermudah bertemu dengan Kuo, saat itu Teresa lebih banyak menetap di Singapura daripada di Taiwan. Sebenarnya waktu itu ia sempat membuat ibunya merasa was-was, "Setahun lalu ia mulai tidak suka makan. Saya khawatir sekali dia menderita penyakit bullimia. Dokter menasehatinya agar banyak berolah-raga untuk meningkatkan nafsu makan. Sekarang setiap hari dia bermain golf dan tennis, ia mulai berubah ceria kembali, nafsu makannya pun sudah semakin meningkat.. Saya baru saja menemaninya selama sebulan di Singapura, sekarang berat badannya sudah naik tiga kilogram."
Namun akhirnya Teresa tak berjodoh juga untuk menjadi menantu keluarga Kuo. Ia membutuhkan waktu cukup lama untuk mengobati luka hatinya. Kemudian ia kembali bergiat menekuni kariernya sebagai penyanyi yang kian menanjak namanya. Namun dalam hal cinta dan jodoh, Teresa tetap kurang beruntung. Ia masih terus saja berusaha mencari dan menanti hingga akhir hayatnya. Sementara itu pada tanggal 30 Juli 1986 Kuo melangsungkan pernikahannya dengan seorang gadis Jepang di hotel Shangrila, Singapura. Tamatlah harapan Teresa untuk menjadi pasangan Kuo.
BERKENCAN DENGAN JACKIE CHAN
Bulan Februari 1979, Teresa dicekal masuk ke Jepang karena saat itu memegang paspor palsu Republik Indonesia (!). Ia lalu terbang ke Amerika dan mengambil kelas singkat bahasa Inggris di California Selatan yang memang dikhususkan bagi siswa-siswi asing. Dalam kurun waktu di sana, Teresa sempat menemukan secercah kebahagiaan. Bulan Desember pada tahun yang sama, Jackie Chan berangkat ke Amerika untuk menggarap film barunya. Ia meminta nomor telepon Teresa dari ayah Teresa. Konon Jackie mulai mengajak kencan Teresa.
Saat diwawancarai lewat telepon oleh wartawan, Teresa mengatakan, "Dia tinggal di hotel yang dekat dengan apartemen saya, cukup dengan berjalan kaki tiga menit, kami sudah seperti tetangga saja. 'Anak besar' (Jackie) setiap pagi jogging di seputar kampus saya. Malam harinya dia punya banyak waktu luang dan sering makan malam di rumah saya. Kemarin saya baru saja memasakkan bubur kacang hijau untuknya. Ibuku senang karena saya mendapatkan tetangga seorang bintang tenar. Beliau bahkan meminta bantuan Jackie agar menasehati saya untuk tidak melanjutkan studi ke perguruan tinggi."
Semua wartawan tahu kalau Jackie memang hobi menguber cewek. Saat itu tampaknya ia memang sedang berusaha menguber Teresa tapi Teresa sendiri mengatakan, "Saya hanya menganggapnya sebagai adik laki-laki, usianya lebih muda dua tahun dari saya. Tapi kalau dia memang mau menguber saya, boleh juga ya. Saya sudah lama tidak diuber cowok, rasanya kesepian juga nih!"
Dalam keadaan tanpa beban mental, hubungan kedua anak manusia ini berkembang pesat. Namun pada suatu hari ketika mereka harus sama-sama meninggalkan taman yang penuh kenangan manis dan kembali kepada kesibukan dan pekerjaan masing-masing, kisah kasih itu pun berlalu begitu saja. Teresa Teng terus menyimpan rapat-rapat nama Jackie Chan. Ia hanya mengatakan dirinya pernah menjalin kisah cinta dengan 'seorang sahabat Jackie Chan' saat mengikuti kursus bahasa Inggris di Amerika.
Tahun 1981, Jackie Chan sengaja terbang dari Singapura ke Hong Kong untuk tampil sebagai bintang tamu yang menyerahkan penghargaan berupa lima piring platinum kepada Teresa dalam sebuah acara festival lagu. Setelah bertahun-tahun kemudian, akhirnya Jackie Chan sendiri mengakui, bahwa ia memang pernah menjalin kisah cinta yang mesra dengan seorang Teresa Teng.
Pada bulan Mei 2002, patung lilin Teresa Teng dipajang untuk umum di museum lilin Madame Tussauds di Hongkong.
Sumber : http://id.wikipedia.org
http://teresateng.multiply.com
baca selengkapnya...
Diposting oleh http://www.bedahmusik.blogspot.com di 10.02 1 komentar
Label: profil artis, profil artis asian
Terjemahan Lagu Inggris-Jawa
Berikut adalah salah satu gaya humor suroboyo-an.
Penulis peroleh dari blognya mas Muhamad Gita Purnama. Aku ijin copy postingannya ya mas.thx
Ini dia beberapa terjemahan judul lagi dari bahasa jawa ke bahasa inggris
All out of love (Air Supply):
Katresnan kebablasan
Goodbye (Air Supply):
Minggat
Lost in love (Air Supply):
Wes ora tresno
Making love out of nothing at all (Air Supply):
Gelo (jebule ora dibayar)
Grease (Bee Gees) :
Kinclong
How deep is your love (Bee Gees):
Duwekmu kok jero ‘men
I started a joke (Bee Gees):
Wiwit ndagel
In the morning (Bee Gees):
Isuk utuk2
Saturday night fever (Bee Gees):
Meriang ning nekat ngapel
Summertime (jazz) :
Loro Panas
Stayin’ alive (Bee Gees) :
Ora iso mati
Words (Bee Gees) :
Nggedebus
More than words (Extreme) :
Nggedebus pol
Highway star (Deep Purple) :
Jago trek-trek’an
Smoke on the water (Deep Purple) :
Umob (album ‘Nggodog Wedang’)
Soldier of fortune (Deep Purple) :
Prajurit raiso mati
Mama (Genesis) :
Mak’e
Another day in paradise (Phill Collins) :
Suk’mben ing swargo
Againts all odds (Phill Collins):
Ongko Ganep
All night long (Lionel Richie) :
Lek-lek’an(ngebyar)
Still (Lionel Richie) :
Isih (durung entek)
Stuck on you (Lionel Richie) :
Kecanthol
Truly (Lionel Richie) :
Tenan’e
Frozen (Madonna) :
Njendel
Like a virgin (Madonna) :
Ketok’e perawan
Don’t cry for me, Argentina (Madonna) :
Ojo nangis, Sragen
Billy Jean (Michael Jackson) :
Tuku clono Levis
Black & white (Michael Jackson) :
Sebrangan dalan
Killing me softly (Roberta Flack) :
Di-ithik-ithik sak-modar’e
Release me (Engelbert Humperdinck) :
Cul’na aku
My way (Frank Sinatra) :
Sak-karepku
I don’t like to sleep alone (Paul Anka) :
Kelon-ana aku
Fragile (Sting) :
Bentet
Hands clean (Alanis Morissette) :
Bar Wisuh
Believe (Cher) :
Percoyo
I still believe (Brenda K Star) :
Ngengkelan
Shy guy (Diana King) :
Clingus
Wild woman (Michael Learns to Rock) :
Morotuwo
Torn (Natallie Imbruglia) :
Suwek / dedel duel
Don’t speak (No Doubt) :
Meneng’a wae
La copa de la via (Ricky Martin) :
Ayo bal-balan
Something stupid (R William & Nicole Kidman):
nggobloki
Kiss me (Sixpence None The Richer) :
Kismis
Viva forever (Spice Girls) :
Ketagihan wedak Viva
Uptown girl (Westlife) :
Wong wedok nggunung
Don’t stop me now (Queen) :
Ojo Nggandoli
Bohemian rhapsody (Queen) :
Bu Hemi nge’Rap’
We will rock you (Queen) :
Balang2an watu
Always (Bon Jovi) :
Mesti ngono
Bed of roses (Bon Jovi) :
Peti mati
Alone (Heart) :
Ijen (album ‘Kendel tenan’)
Self control (Laura Branigan):
Poso
Warrior (Pat Benatar) :
Sepatu basket
The temple of the king (Rainbow) :
Candi
Sailing (Rod Stewart) :
Iseh Eling (ora edan)
Jump (Van Halen) :
Njondil (album ‘Kaget’)
Almost unreal (Roxette) :
Ora umum
Black magic woman (Santana) :
Mak Lampir
Smooth (Santana) :
Lunyu (album ‘Kepleset’)
Always somewhere (Scorpion) :
Mblayang wae
Still loving you (Scorpion) :
Ra duwe isin
So young (The Corrs) :
Bocah SD
After all (Al Jarreau) :
Entek2an
Forever young (Alphaville) :
Awet enom
Woman in love (Barbra Streisand) :
Suminten edan
Mandy (Barry Manilow) :
Adus
Suddenly (Billy Ocean) :
Mak-jegagik / uJUG uJUG /mak bedunduk
If (Bread) :
Yen
My heart will go on (Celine Dion) :
Loro hepatitis stadium 4
The prayer (Andrea Bocelli & Celine Dion) :
Mbah Modin
I’ve never been to me (Charlene) :
Ora pernah kenal Tomi
Hard to say I’m sorry (Chicago) :
Kisinan
Zombie (Cranberries) :
Gendruwo
Boulevard (Dan Byrd) :
Dalan gede
Lady Valentine (David Gates) :
Putri Solo
Emotion (Destiny’s Child) :
Muntab
If we hold on together (Diana Ross) :
Yen Gegandengan tangan
It’s you (Dionne W & Stevie W) :
Jebul sliramu
Hotel California (Eagles) :
Losmen tariff jam jaman ing ndoli
Big big world (Emilia) :
Donya’ne gedhe banget
In your eyes (George Benson) :
Blobok /ketek
Careless whisper (George Michael) :
Seneng rasan2
All I am (Heatwave) :
Serakah/ nggragas
I don’t have the heart (James Ingram) :
Rempela ambek jeroan thok
Just once (James Ingram) :
Sepisan wae
Beautiful girl (Jose Mari Chan) :
Cah asu eh cah ayu
To all the girls I loved before (Julio Iglesias) :
Kanggo randha-randhaku lan mantan gendakanku
Dust in the wind (Kansas) :
Lesus nggawa bledug
Pretty boy (M2M) :
Banci/waria
Smile again (Manhatan Transfer) :
Ayo ngguyu (Waljinah)
Paint my love (Michael Learns to Rock) :
Nge-cet omahe pacar
I’ll be here waiting for you (Richard Marx) :
Dak-cegat nyang prapatan kene
Become 1 (Spice Girls) :
Ilang siji (endoge)
Babe (Styx) :
Maratuwa (Betawi) Nyak
Mermaid (Tatsuro Yamashita) :
Iwak ayu
Lea (Toto) :
Liyo (ora podo)
Just the way you are (Billy Joel) :
Sak-karepmu sak modelmu
Smoke gets in your eyes (jazz) :
Kakehan ngrokok
Long train running (Doobie W) :
Kepancal Sepur
All blues (George Benson) :
Kelunturan (biru kabeh)
O Danny boy (tradisional Irlandia) :
Jebul’e anake Dani!
TERJEMAHAN JUDUL LAGU BARAT KE BAHASA JAWA
Blueberry hill (Louis Armstrong):
Gunung Pare
Another clown (Leon) :
wong sing nang DPR
Gimana ? kira-kira ada lagi ????
baca selengkapnya...
Diposting oleh http://www.bedahmusik.blogspot.com di 07.20 0 komentar
Label: Senyum Sejenak